SATELITNEWS.ID, JAYAPURA—Bupati Tangerang A Zaki Iskandar menjadi salah satu narasumber diskusi di acara Advokasi Horizontal Learning (AHL) di Suni Hotel And Convention, Abepura Jayapura, Kamis (19/5). Di sela-sela paparan, bupati mengenalkan sekaligus memaparkan keunggulan program Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek).
Para kepala daerah, OPD dan perwakilan organisasi kemasyarakatan yang hadir di acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Kota dan Kabupaten Peduli Sanitasi (AKKOPSI) ini, mendengarkan penjelasan Bupati Zaki dengan antusias.
Bupati Zaki memaparkan strategi Sanisek di Kabupaten Tangerang yang telah mendapatkan penghargaan dari Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dari BAPENAS dan juga Sindo Weekly Award untuk Sanitasi Berbasis Pesantren. Kata Bupati Zaki, program Sanisek dibangun di sekolah, karena sekolah merupakan tempat mendidik dan membangun karakter anak-anak sebagai generasi penerus.
Menurutnya, Pemerintah Daerah tidak bisa merubah pola hidup tidak sehat menjadi sehat. Kalau tempat mendidik anak masih memiliki masalah dengan sampah, toliet, WC, air bersih. “Diharapkan dengan toilet, WC sekolah yang layak, bersih dan nyaman, anak anak bisa menjadi agen-agen perubahan di lingkungan rumah sendiri, kemudian desa dan bahkan untuk lingkungan yang lebih besar nantinya,” jelas Bupati Zaki.
Lanjut Bupati Zaki, tata laksana program Sanisek ini juga didukung oleh berbagai pihak dan peraturan-peraturan yang mendukung. Baik itu RPJMD, Perda maupun Perbup, sehingga pelaksanaannya bisa dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, disesuaikan dengan luas sekolah yang dimiliki. “Ini juga nanti akan berkembang bukan saja kepada sekolah-sekolah negeri dari tingkat SD sampai SMA, tapi juga berkembang untuk pondok-pondok pesantren,” kata Bupati Zaki.
Lanjut Bupati Zaki, komitmen dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui dinas, instansi terkait dan masyarakat dalam hal ini komite sekolah, orang tua murid dan lingkungan sekolah sangat diperlukan. “Di dalam internal Pemerintah Daerah itu sendiri ada dinas-dinas yang terintegrasi di bawah Bappeda untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Ada Dinas Perkim yang membangun, ada Dinas Kesehatan yang membantu dan Dinas Pendidikan yang menjadi penerima manfaat,” jelas Zaki.
Zaki juga mengungkapkan, ke depan dari program Sanisek tersebut akan menjadi indikator kinerja bagi para kepala sekolah. Menurut nya, seluruh kepala sekolah berikut dengan perangkat sekolahnya terikat dan bertanggungjawab dengan sanitasi sekolah. Kata dia, sanksi akan diberikan apabila kepala sekolah dan perangkat sekolahnya tidak bisa merawat dan menjaga sanitasi sekolahnya, mulai dari surat peringatan sampai dengan pembebasan tugas.
“Saya merasakan juga langsung, kalau dua, tiga tahun tidak dirawat akan menjadi MCK, monument cipta karya. Akhirnya MCK menjadi rusak lagi,” ungkap Zaki kepada seluruh peserta yang hadir.
Masih kata Zaki, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang memiliki komitmen dan bergerak bersama. Kata dia, bukan hanya melalui Peraturan Daerah bersama, namun juga masyarakat dan mitra-mitra masyarakat untuk terus mengembangkan program sanitasi bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
Zaki berharap program sanitasi yang telah dilaksanakan di Kabupaten Tangerang, juga bisa diaplikasikan di kabupaten/ kota dan daerah lain di Indonesia serta terbuka. Pihaknya pun siap membantu daerah lain untuk melihat secara langsung program-program sanitasi di Kabupaten Tangerang. “Mari kita bersama-sama secara masif berkomitmen, terus membangun sanitasi yang aman untuk masa depan yang gemilang dan sanitasi sehat untuk generasi yang kuat. Torang bisa,” seru Bupati Zaki.
Selain Bupati Tangerang yang didampingi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Taufik Emil dan Kabid Perencanaan Prasarana Wilayah Bappeda Erwin Mawandy, hadir pula pada acara tersebut Wali Kota Jambi selaku Ketua Umum AKKOPSI, Syarif Fasha, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak, Bupati Nabire – Mesak Magai, Bupati Keerom – Piter Gusbager, Bupati Biak Numfor – Herry Ario Naap. Serta para kepala OPD di lingkup Provinsi Papua dan perwakilan dari Organisasi Kepemudan dan Kemasyarkatan di Provinsi Papua. (aditya)