SATELITNEWS.ID,TANGSEL—Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi meminta pemerintah agar menutup aplikasi game online di handphone, baik android atau sejenisnya yang dapat membahayakan perkembangan jiwa anak.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kak Seto, menyusul maraknya kasus kriminalitas atau tindak kekerasan pada anak yang disebabkan oleh berbagai permainan di handphone, iped, tablet dan jenis lainnya. Salah satunya yakni persekusi yang dialami korban MZA (16) oleh delapan temannya di Kampung Jaletreng Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan Banten pada Minggu (15/5/2022) lalu.
Menurut Kak Seto, peran pemerintah secara nasional menyikapi dahsyatnya pengaruh negatif dari game online yakni harus menggunakan powernya yang ada.
“Untuk mengatasi masalah ini letaknya ada di Kementerian Kominfo. Jadi kalau memang data-datanya menunjukkan bahwa korban dari game online dan segala macamnya adalah anak-anak, mohon pemerintah bertindak tegas segera, bisa dengan menghentiKakn atau menutup konten-konten atau apliKaksi yang bisa berdampak buruk kepada anak,” ujarnya.
Pemerintah mestinya sudah bisa menangkal semua aplikaksi permainan online yang berbahaya bagi anak-anak. Negara lain saja seperti Kanada, cukup tegas dan bisa melarang permainan online.
“Jadi harus sudah diputuskan oleh pemerintah, jika permainan ini berbahaya, segera tutup,” imbuhnya.
Kenapa harus demikian? Karena berbagai permainan yang ada pada android atau sejenisnya itu sulit dikontrol oleh orang tua saat anaknya memainkan permainan tersebut.
Namun dia juga mengingatkan kepada orang tua agar intens melakukan kontrol kepada anak-anaknya saat mereka bermain game online.
“Kembali kepada kontrol dan komunikasi orang tua dengan putra-putrinya, jaga komunikasi dalam keluarga, anak bisa jadi pecandu narkoba, anak kabur dari rumah, anak jadi pelaku kriminal ya karena tidak ada kontrol yang efektif di dalam keluarga,” imbuh Kak Seto. (jarkasih)