SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Luapan air yang terjadi di sejumlah wilayah di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang kerap terjadi apabila hujan turun. Seperti di Jalan HR Rasuna Said, Kelurahan Panunggangan Timur. Wilayah lain yang juga sering terendam adalah Gempol, Blok A, Blok K, dan lainnya.
Camat Pinang Syarifuddin mengatakan, tidak ada ada banjir di wilayahnya. Yang ada hanyalah genangan. Sebab, air yang meluap itu akan surut dalam kurun waktu antara satu atau dua jam. “Sebenarnya bukan banjir. Itu genangan, sejam dua jam juga sudah surut. Memang penanganannya harus komprehensif. Itu memang, resapan air kita kan sudah tidak ada,” ungkapnya.
Mantan Camat Ciledug ini mengungkapkan, di Kecamatan Pinang dahulu sempat ada daerah resapan air atau embung. Namun, kini lokasi tersebut telah dibuat perumahan. “Dulu ada resapan, dibangun rumah akhirnya tidak ada resapan, kalau enggak ada resapan kan air kemana mana? dimana coba, embung ga ada kita sudah enggak punya embung,” katanya.
Dia mengungkapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana membuat sodetan. Namun terkendala dengan lahan. “Kan kita lagi bikin sodetan tuh di Situ Cipondoh belakang Kelurahan Nerogtok. Itukan tapi terkendala dengan lahan tanah yang 3 hektare itu dia ngga boleh dibikin sodetan,” jelasnya.
Dia mengatakan, penanganan banjir memang harus ditangani secara komprehensif. Tidak bisa satu titik saja. Wilayah yang rendah menjadi persolannya. “Blok K, Kelurahan Kunciran termasuk rendah, Jalan Gempol rendah. Kemarin kita sudah tangani jalan Gempol tapi kan akibatnya jalan Kelurahan dan Polsek (Pinang) banjir,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya dengan Pemkot Tangerang tengah mengaji untuk menangani banjir di Kecamatan Pinang. “Apakah bikin turap yang ada di sekitar atau bikin saluran air yang ke Situ Cipondoh, ini perlu kajian yang tepat. Jangan sampai sudah kita anggarkan tapi hasilnya nggak maksimal, haus hati-hati sikapi masalah genangan karena semenjak ada pembangunan lahan kosong itu, genangan air masih ada terus,” pungkasnya. (irfan)