SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Banten akan berlangsung pada 11-22 November 2022 di Kota Tangerang. Lima bulan jelang pelaksanaannya, Kota Tangerang sebagai tuan rumah masih terus mempersiapkan, mulai dari segi atlet hingga pembangunan sarana dan prasarananya atau venue.
Untuk atlet, kontingen Kota Tangerang tengah fokus dalam pemusatan latihan cabang (Puslatcab) hingga melakukan try out untuk mematangkan persiapan. Sedangkan dari segi sarana dan prasarana, Pemkot Tangerang mengebut pembangunannya.
Kendati sebagian besar venue telah rampung seperti revitalisasi Stadion Benteng, rehabilitasi GOR dan stadion mini. Namun masih ada proyek besar untuk Porprov yang belum rampung, yakni Tangerang Live Super Blok di kawasan perumahan Moderdland dan pembangunan Sport Center di kawasan perumahan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh.
Diketahui, dua proyek itu dibangun di atas lahan fasilitas sosial dan umum perumahan tersebut. Sport center untuk venue panjat tebing, futsal, bola tangan, voli pantai dan hoki. Sedangkan, Tangerang Live Super Blok digunakan untuk asrama dan pemusatan latihan atlet.
Untuk sport center baru dibangun pondasinya saja. Namun untuk venue panjat tebing di lokasi seluas sekitar 5 hektare tersebut masih berupa lahan kosong.
Sedangkan untuk Tangerang Live Super Blok pembangunannya sudah dilakukan. Pantauan di lokasi pembangunan yang dimulai sejak Desember 2021 ini sudah terlihat fisiknya. Terlihat gedung itu sudah dibangun 4 lantai. Kendati belum rampung.
Kepala Bidang Pembangunan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Tangerang, Fachri Yudi mengatakan Sport Center di Green Lake tetap berjalan sesuai dengan kontrak. Proyek itu dianggarkan secara tahun jamak alias multy years begitu pula dengan Tangerang Live super blok. “Itu (lapangan indoor outdoor) masih berjalan sesuai degan progres yang ditetapkan di kontrak. Dan masih kita kejar untuk diselesaikan bulan Oktober,” ujarnya, Senin (30/5/2022). “Rehabilitasi GOR sudah kita lakukan, walaupun dengan anggaran terbatas sudah kita lakukan itu tahun kemarin (2021) sudah selesai. Tinggal pakai saja,” sambung Yudi.
Yudi mengatakan venue tersebut sesuai dengan kontrak akan rampung pada Desember 2022 mendatang. Namun, Pemkot Tangerang meminta pembangunan dipercepat sebab akan digunakan sebagai sarana dan prasarana Porprov VI Banten. “Itu kan proyek multi years, sebenarnya dari tahun kemarin Desember kontrak sampai Desember lagi, karena kan satu tahun anggaran, tapi mau kita kejar di Oktober agar bisa dipakai untuk Porprov,” jelas Yudi.
Selain, itu Perkim Kota Tangerang, kata Yudi, masih akan membangun venue panjat tebing di lokasi sport center. Tahapannya masih akan di lelang. “Tahun ini kita mau lelang untuk yang wall climbing di Green Lake. Panjat tebing baru mau saya lelang karena anggarannya baru ada tahun ini,” tutur Yudi.
Kata dia, pengerjaan venue panjat tebing dilakukan selama 4 bulan. Kalau lancar, pembangunan akan sesuai dengan jadwal. “Artinya saya dari Perkim akan diusahakan sesuai kontrak dan target jadwal tapi itu tergantung dengan penyedia ya mudah mudahan bisa selesai,” katanya.
Panjat Tebing Harap-Harap Cemas
Ketua KONI Kota Tangerang, Hadi Rusman khawatir apabila sport center tak rampung sesuai keinginan. Sebab pihaknya akan mencari alternatif venue untuk cabor yang akan dipertandingkan di lokasi tersebut. Namun dari enam cabor, satu diantaranya tidak ada alternatif di Kota Tangerang. Yakni panjat tebing. “Yang lain bisa dicarikan alternatif ya, yang saya khawatir ini panjat tebing, karena spesifik venuenya harus dibangun, Pemkot Tangerang belum ada,” katanya. “Ya itu dia makannya saya hanya bisa mendorong Perkim agar segera di lelang karena dananya sudah ada. Mau apa lagi?,” tambah Hadi.
Dari segi atlet, Hadi mengaku pihaknya telah melakukan pemusatan latihan dan dua kali tes fisik. Kemudian, program mingguan dan bulanan. Sebanyak 1.025 atlet dipersiapkan untuk bertanding di 47 cabor Porprov mendatang. “Ya mudah-mudahan kita bisa juara umum. Kalau sekarang kita ga mau ambisius juara umum. Tapi kita tetap harus lihat nanti kekuatan di akhir nanti,” ungkapnya.
Ketua Harian Pengcab FPTI Kota Tangerang, Arsani Maidi pun harap-harap cemas. Sebab, pihaknya pun hanya mengharapkan lapangan indoor dan outdoor untuk venue panjat tebing. “Kami harap masih ada waktu agar terealisasi. Karena tidak ada alternatif lain selain pembangunan venue baru panjat tebing, agar cabor ini dipertandingkan di Porprov,” tuturnya. “Plan B tidak ada tetap di Green Lake. Ini waktu kan masih ada, anggaran sudah lama diketok. Tinggal Perkim saja,” tambahnya.
Dari catatan Satelit News untuk Porprov dari segi insfratruktur, pelaksanaan, peralatan dan perlengkapan cabor diperkirakan menghabiskan anggaran APBD Kota Tangerang hingga Rp 207.445.271.316. Jumlah ini termasuk venue panjat tebing yang belum dilelang. Dari informasi yang diperoleh wall climbing dianggarkan Rp 7 miliar.
Angka Rp 207.445.271.316 ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur sport center sebesar Rp 30.093.930.030, renovasi stadion Benteng Rp 34.892.884.925,5 dan rehabilitasi 6 GOR Rp 5.147.799.000. Kemudian, rehabilitasi 3 stadion mini sebesar Rp 1.455.995.000, peralatan dan kelengkapan Rp 38,8 miliar serta venue panjat tebing Rp 7 miliar.
Lalu pembangunan Tangerang Live Super blok sebesar Rp 50.055.202.360, dan anggaran yang digelontorkan untuk pelaksanaan Porprov VI Banten 2022 ini mencapai Rp 40 miliar.
Lima Cabor Tambahan Belum Dianggarkan
Kabid Olahraga untuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang, Jejen Jaenudin mengatakan kesiapan infrastruktur untuk Porprov sekitar 70 persen. Menurut dia, untuk Tangerang Live Super Blok tidak terlalu riskan bila dibandingkan dengan sport center. “Kalau itu kan masalahnya untuk wisma (Tangerang Live Super Blok) itu kan enggak terlalu riskan tapi untuk Green Lake ada 6 cabor,” katanya.
Pihaknya pun berharap semua infrastruktur Porprov rampung pada Oktober mendatang. Sehingga, atlet dapat beradaptasi dengan venue.
Jejen mengatakan sejauh ini pihaknya telah menganggarkan pelaksanaan Porprov VI Banten 2022 ini sebesar Rp 40 miliar. Namun jumlah ini untuk memfasilitasi 42 cabor. Sedangkan 5 cabor tambahan, yakni tenis lapangan, drumband, layar, petanque, e-sport, woodball dan golf belum dianggarkan.
“Kalau untuk itu, yang 5 cabor, usulan yang baru. Kan 42 cabor, sudah jelas. Cuma untuk penambahan ini koordinasi dengan Kadis ini kita enggak ada anggaran lagi untuk 5 cabor. Rp 40 miliar enggak masuk anggaran untuk 5 cabor tambahan itu,” katanya.
Harusnya Rampung Setahun Sebelum Porprov
Anggota komisi IV DPRD Kota Tangerang Edi Suhendi mengatakan, persiapan Porprov ini memang dipengaruhi oleh kondisi Pandemi Covid-19. Dimana selama dua tahun, anggaran terasionalisasi untuk penanganan pandemi. Termasuk anggaran untuk persiapan Porprov, sehingga perencanaan pembangunan infrastruktur tersebut terganggu. “Di awal kan Kota Tangerang akan dipersiapkan sarana dan prasarana olahraga yang level internasional, sudah direncanakan DED-nya juga sudah ada,” tuturnya.
Persipaan saat ini memang belum maksimal. Masih ada beberapa cabor bahkan belum mendapatkan venue seperti panjat tebing dan panahan. “Iya ini kan sebenarnya Porprov ini tanggungjawabnya KONI Provinsi Banten, dari provinsi juga ya harusnya ada peran yang maksimal, mungkin sudah ada diskusi dengan Kota Tangerang,” jelasnya.
Dia mengatakan idealnya pembangunan infrastruktur ini sudah rampung satu tahun sebelum pelaksanaan Porprov, sehingga atlet dapat beradaptasi dengan Venue. “Kalau idealnya satu tahun sebelum pelaksanaan sudah selesai, minimal 6 bulan selesai. Sehingga atlet tuan rumah bisa rutin dan maskimal sebagai tuan rumah. Jadi atlet sudah melaksanakan sarana dan prasarana venue jauh-jauh hari. Jadi kita ada nilai lebih,” tutur Edi. “Oktober (target perampungan venue) mepet dengan pelaksanaan Porprov karena kondisi mau gimana lagi? Kota Tangerang seperti dikejar-kejar gitu,” tambah Edi.
Edi yang juga menjabat sebaga Ketua Pengcab Perpani Kota Tangerang ini bahkan belum mengetahui venue yang akan digunakan untuk cabornya. “Ya belum ada informasi yang pasti dari dispora dan perkim, kami dimana,” imbuhnya.
Saat ini, cabor Panahan masih berlatih di lapangan Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci. Lokasi disana lun jauh dari kata standar. “Pengurus saja pas keluar dari lapangan ada lintah. Tapi atlet diminta untuk latihan bagaimana pun caranya. Ya udah kita menunggu saja, sembari menunggu agar semua venue dan cabor selesai sebelum Oktober,” ungkapnya.
Pihaknya sempat mengajukan lokasi khusus untuk panahan di kawasan Palem Semi Karawaci yang merupakan lahan milik Pemkot Tangerang. Namun, hingga saat ini pun belum ada kepastiannya. (irfan/dm)