Satelitnews.COM– Radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) adalah kondisi peradangan atau inflamasi kronis pada usus. Gejala radang usus yang seringkali diawali dengan sakit perut, kerap diabaikan oleh sebagian orang dan dianggap sekadar sakit perut biasa. Hal itulah yang membuat gejala radang usus semakin parah dan berubah menjadi penyakit kronis, bahkan komplikasi.
Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa melakukan konsultasi dokter jika Anda atau anggota keluarga kerap mengalami sakit perut dalam jangka waktu yang lama.
Selain sakit perut yang disertai dengan rasa melilit, terdapat beberapa kondisi yang bisa jadi merupakan gejala radang usus. Lebih lanjut, berikut informasi mengenai gejala radang usus yang perlu Anda ketahui.
Apa Itu Radang Usus?
Radang usus adalah penyakit sistem pencernaan yang berupa peradangan kronis pada usus. Radang usus meliputi dua kondisi utama yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Penyakit Crohn ditandai dengan rasa sakit dan pembekakan di lapisan saluran pencernaan. Kondisi ini bisa mempengaruhi bagian tubuh dari mulut ke anus, namun paling sering adalah usus kecil dan bagian atas usus besar. Sementara kolitis ulseratif adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi di lapisan terdalam usus besar dan rektum.
Penyebab Radang Usus
Radang usus merupakan penyakit yang kerap tidak disadari gejalanya karena mirip dengan gangguan pencernaan biasa. Penyebab radang usus pada setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, penyebab yang paling sering dijumpai, yaitu:
- Infeksi
Virus dan bakteri berbahaya yang masuk ke dalam tubuh akan menginfeksi organ tubuh dan memicu terjadinya penyakit. Pada kasus radang usus, infeksi akibat virus dan bakteri terjadi karena konsumsi makanan yang tidak higienis, tidak mencuci tangan sebelum makan, atau tidak menjaga kebersihan alat makan.
- Efek Samping Obat
Obat-obatan tertentu bisa mengiritasi saluran pencernaan, termasuk usus. Baik karena penggunaan obat dalam jangka waktu lama atau reaksi obat yang terlalu kuat pada dinding usus.
- Sumbatan Pembuluh Darah
Thrombosis atau sumbatan pembuluh darah juga bisa menjadi penyebab radang usus. Kondisi ini menyebabkan terhambatnya asupan oksigen ke sel-sel usus sehingga mengalami peradangan.
Sejumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang diabaikan adalah penyebab umum thrombosis.
- Autoimun
Gangguan sistem kekebalan seperti autoimun pun bisa memicu terjadinya inflamasi kronis pada usus. Hal ini karena sistem kekebalan pada sistem pencernaan menyerang jaringan pencernaannya sendiri sehingga menyebabkan peradangan.
- Kebiasaan Merokok
Jika Anda seorang perokok pasif, segera hentikan kebiasaan buruk ini. Sebab efeknya tidak hanya mengundang penyakit pernapasan, melainkan juga bisa memicu peradangan pada usus. Pada orang yang telah didiagnosis menderita radang usus, kebiasaan merokok akan memperparah penyakit tersebut.
Gejala Radang Usus
Radang usus bisa dialami oleh semua orang, paling sering ditemukan pada orang berusia 15-30 tahun. Gejala radang usus yang kambuh-kambuhan membuat orang mudah mengabaikannya hingga saat diketahui sudah semakin parah.
Selain rasa sakit pada perut, beberapa kondisi berikut merupakan gejala radang usus yang kerap dirasakan penderitanya, yaitu:
- Diare
Saat sedang kambuh, penderita radang usus bisa mengalami diare 10 kali dalam sehari. Berbeda dengan diare pada umumnya yang mudah diredakan menggunakan obat-obatan, diare pada radang usus sulit disembuhkan dengan cepat karena dipicu pula oleh usus yang teriritasi.
- BAB berdarah
Salah satu gejala radang usus yang sering terjadi pada kolitis ulseratif yaitu BAB berdarah. Meski begitu, penyakit Crohn juga bisa menyebabkan BAB berdarah.
Feses yang keluar bercampur dengan darah menandakan peradangan yang mengakibatkan luka pada saluran pencernaan, termasuk usus.
- Nafsu makan berkurang
Gejala radang usus lainnya yaitu nafsu makan berkurang yang merupakan efek dari rasa nyeri di perut, diare, dan kembung. Hal ini membuat aktivitas makan menjadi sakit dan tidak nyaman, terlebih jika dibarengi dengan gejala komplikasi berupa sariawan.
- Demam
Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari bisa menjadi tanda adanya peradangan dalam tubuh, termasuk radang usus. Jika Anda mengalami demam yang bukan disebabkan oleh perubahan cuaca atau kelelahan, melainkan demam pasca diare atau nyeri perut, bisa jadi merupakan gejala radang usus yang sedang kambuh.
- Penurunan berat badan drastis
Berat badan yang turun drastis di saat tidak sedang melakukan diet atau kerja berat bisa menandakan adanya masalah pada tubuh.
Pada gejala radang usus, penurunan berat badan tiba-tiba merupakan efek dari berkurangnya nafsu makan. Sehingga tubuh tidak cukup mendapatkan asupan nutrisi untuk memproduksi energi.
Adapun beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena radang usus seperti usia, riwayat penyakit keluarga dengan radang usus, jarang olahraga, dan lingkungan tempat tinggal.
Risiko Komplikasi Radang Usus
Gejala radang usus yang tidak ditangani sejak dini akan menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya. Kondisi ini membuat gejala radang usus semakin sulit disembuhkan, karena adanya penyakit lain yang menyertainya.
Komplikasi yang bisa terjadi karena gejala radang usus, yaitu:
- Kekurangan gizi
- Dehidrasi
- Obstruksi usus atau sumbatan usus
- Penyumbatan pada pembuluh darah usus
- Terbentuknya fistula atau saluran abnormal pada usus atau anus
- Terbentuknya fisura ani, yaitu luka atau robekan pada anus
- Megakolon atau pembesaran abnormal pada kolon atau usus besar
- Terbentuknya robekan pada usus besar
- Kanker usus besar
- Kolangitis sklerosis primer atau penyakit saluran empedu
Lakukanlah pemeriksaan kesehatan dengan dokter spesialis penyakit dalam jika Anda mengalami kondisi serupa gejala radang usus. Untuk mempercepat proses penyembuhan, Anda wajib menerapkan pola hidup sehat, baik saat menjalani pengobatan radang usus maupun setelahnya.
Diskusi tentang ini post