SATELITNEWS, LEBAK—Tingginya harga telur ayam yang kini mencapai Rp 28 di pasaran membuat sejumlah pembeli mengeluh. Begitupun para pedagang sebagain tidak menyediakan salah satu bahan pokok tersebut. Hal ini lantaran harganya yang mahal.
Salah satunya seperti diungkapkan Nissa. Pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak ini mengaku terpaksa hari ini tidak berjualan telur, karena hampir setiap hari harga telur mengalami kenaikan, sehingga banyak dari pembeli yang mengeluh. “Harga jualnya sekarang Rp 28 ribu. Dengan harga segitu, pembeli ngeluh. Ya tidak hanya pembeli kita (pedagang) juga ngeluh,” ujar Nissa, Minggu (05/06/2022).
Naiknya harga pakan ternak dan biaya angkut menjadi faktor pemicu naiknya harga telur. Nissa mengaku, sangat berat dengan baiknya harga telur. Oleh karenanya, ia meminta ada intervensi dari pemerintah agar salah satunya kebutuhan pokok yang mengandung vitamin A ini bisa kembali normal. “Kalau normal hatinya di kisaran Rp 20 sampai Rp 22 ribu, itu udah termasuk mahal,” katanya.
“Kemarin mah saya juga tidak menyediakan (telur), ya karena harganya mahal. Tapi karena pelanggan nanyain terpaksa saya menyediakan kembali walaupun dengan harga yang cukup mahal,” sambungnya.
Harga telur di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dalam sepekan terakhir ini terus merangkak naik. Naiknya harga telur yang di jual di kisaran Rp 28 ribu per Kilogram membuat sejumlah warga mengeluh. “Baru kemarin-kemarin telur masih dijual Rp 27 ribu/Kilogram, hari ini sudah naik lagi dan belum lagi bahan kebutuhan lainnya yang terus naik,” kata Linda warga Rangkasbitung.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan membenarkan jika saat ini harga telur mengalami kenaikan cukup tinggi. Akan tetapi, kenaikan harga telur ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Lebak melainka di sejumlah daerah lainnya juga. “Tidak hanya di Lebak tapi di sejumlah daerah lainnya di Indonesia, harga telur mengalami kenaikan. Jadi saya harap kepada pedagang maupun pembeli untuk bersabar,” pungkasnya.(mulyana)