SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dua orang siswa SMK Negeri 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak harus mendapat beberapa jahitan di wajah setelah luka-luka akibat dianiaya oleh orang yang tak dikenal. Berdasarkan keterangan korban, para pelaku menggunakan seragam sekolah putih abu-abu. Korban adalah Raihan dan Apriansyah.
Informasi yang dihimpun, peristiwa di Jalan Otto Iskandar di Kampung Jujuluk, Kecamatan Rangkasbitung itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (08/06/2022). Saat itu, Raihan dan Apriansyah akan pulang selepas mencari informasi kelulusan di sekolahnya mendapat hadangan dari para remaja. Oleh remaja itu, kedua siswa SMKN 1 Rangkasbitung disangka mengeraskan suara knalpot.
Tak terima, remaja yang jumlahnya lima orang itu menegur dan mengejar dan langsung mengeroyok kedua korban. Saat kejadian itu, Raihan mendapat luka robek hingga mengeluarkan banyak darah di bagian pelipis mata, sementara Apriansyah mendapat luka ringan dan harus dilarikan ke Puskesmas Rangkasbitung.
“Betul (Raihan dan Aprianayah) korban pengeroyokan merupakan siswa kami (SMKN 1 Rangkasbitung). Raihan mendapat luka sobek di bagian pelipis mata, sedangkan Apriansyah hanya mengalami luka ringan,”kata Mu’min selaku pembina OSIS SMKN 1 Rangkasbitung, saat mendampangi korban dan keluarganya di Mapolres Lebak saat akan melaporkan peristiwa tersebut.
Kata Mu’min, berdasarkan keterangan korban, para remaja yang jumlahnya lima orang berseragam putih abu-abu belum diketahui identitasnya. Ia pun belum bisa berandai-andai dari mana asal sekolah remaja yang sudah tega memukul hingga luka parah terhadap anak didiknya. Namun ia menduga, luka yang dialami Raihan itu akibat benda tajam berupa rantai.
“Lima orang itu memakai seragam putih abu-abu, namun sayang seragam yang digunakan pelaku tertutup sweater. Jika pun terlihat kita juga belum bisa memastikan remaja itu dari sekolah mana, khawatir mereka oknum yang mengatasnamakan sekolah,” terang Mu’mun.
“Raihan dan Apriansyah ini dikenal baik, tidak ada catatan keributan, baik disekolah mapaun tawuran. Terlebih SMKN 1 ini selama saya mengabdikan diri cukup lama tidak sejarah tawuran,” ungkap Mu’min saat disinggung oleh wartawan sejarah SMKN 1 Rangkasbitung terkait tawuran.
Senada dikatakan Faisal Wali Kelas XII SMKN 1 Rangkasbitung, atas kejadian pengeroyokan terhadap dua muridnya tersebut, pihak sekolah telah mendapingi pihak kelurga untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolres Lebak. “Keluarga sudah ke Mapolres untuk melaporkan kejadian itu. Ya semoga bisa segera ditangani dan para pelaku itu bisa segera diamankan,” pungkasnya. (mulyana)