SATELITNEWS.ID, LEBAK—Ruas Jalan Cikande-Rangkasbitung (Cirabit) di wilayah Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak beberapa hari terakhir menjadi licin akibat tumpahan truk pengangkut tanah. Kondisi itu kemudian disikapi oleh Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak dengan memberi surat peringatan ke salah satu pengelola galian tanah yang beroperasi di sana.
“Selain Kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak yang menggelar razia terhadap pengangkut tanah-pasir, kita (Satpol PP) juga telah melayangkan surat peringatan (SP) kepada salah satu pengelola galian tanah di wilayah setempat yang diduga telah mengabaikan aturan pemerintah,” kata Kepala Satpol PP Lebak, Dartim, Rabu (08/06/2022).
Dartim, menambahkan, peringatan tertulis diberikan lantaran aktivitas galian tanah itu melanggar Perda Nomor 17/ 2006 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3). “Sebelumnya sudah pernah diberikan teguran lisan, dan kali ini kami berikan surat peringatan kepada pemiliknya karena dianggap telah mengabaikan peraturan tersebut,” ujar Dartim.
Peringatan kepada pemilik galian tanah itu diberikan setelah laporan dari masyarakat yang mengeluhkan kondisi ruas Jalan Rangkasbitung-Cikande tepatnya di wilayah Citeras dalam kondisi berlumpur dan licin. “Kami tindaklanjuti laporan tersebut kemudian anggota ke lokasi untuk memberikan tindakan kepada pemilik galian,” katanya.
Ia mengingatkan kepada para pelaku usaha untuk mematuhi aturan yang ditetapkan serta menjaga lingkungan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan. “Berusaha silakan saja, tapi ikuti aturan dan jaga kenyamanan masyarakat, jangan sampai usaha yang dilakukan malah merugikan banyak orang. Kami akan tindak tegas kalau tetap melanggar,” tegas mantan Camat Cileles ini.
Sementara salah seorang warga Citeras mengaku Aef mengatakan, tak sedikit pengendara sepeda motor yang tergelincir akibat kondisi jalan yang licin. Jalan basah memang disebabkan oleh truk pengangkut pasir basah. Namun, kondisi jalan menjadi licin karena tanah berjatuhan yang diangkut truk-truk dari galian tanah yang mulai beroperasi sekitar bulan Ramadan kemarin. “Kalau basah karena truk pasir emang udah biasa, tapi enggak sebanyak ini menimbulkan korban yang terjatuh. Ini kan jalan basah ditambah tanah, jadi berlumpur dan licin,” pungkasnya.(mulyana)