SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Anggaran penanganan wabah virus corona atau Covid-19 di Kota Tangerang bertambah secara drastis. Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan dana penanganan covid-19 sebesar 98 miliar rupiah atau naik 80 miliar dari yang sebelumnya 18 miliar.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan dana tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi perlengkapan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan. Diantaranya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien terkait Covid-19. Selain memesan APD dan masker, Pemerintah Kota Tangerang juga memproduksinya sendiri yang dilakukan oleh peserta di Balai Latihan Kerja (BLK).
Dana tersebut juga akan digunakan untuk pemulihan di sektor ekonomi. Lantaran banyak pelaku usaha yang merugi selama penerapan physical distancing.
“Kita anggarkan agar dampak dari virus Covid-19 ini dapat teratasi, contohnya dari segi ekonomi kita bantu pelaku UMKM untuk bisa terus berjalan,” ujar Arief R Wismansyah, Senin (6/4).
Arief menambahkan anggaran juga digunakan untuk membantu masyarakat terdampak langsung terutama yang pendapatannya menurun. “Dari sisi sosial kita berikan bantuan bagi warga kurang mampu agar kebutuhan hidupnya terpenuhi dan dari segi fisik berupa peralatan kesehatan baik di RS maupun Puskesmas untuk penanganan pasien Covid-19,” jelas Arief.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang yang ditunjuk sebagai Kepala Gugus Penganan Covid-19, Herman Suwarman menjelaskan ihwal sumber dana tersebut. Jumlah 98 miliar itu bersumber dari anggaran beberapa dinas yang dialihkan untuk menangani wabah ini.
Antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebesar 35 miliar. Lalu anggaran pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebesar 40 miliar dan 18 miliar dari anggaran penanganan Covid-19 lainnya.
“Itu buat pembangunan gedung DPRD karena akan ada pergeseran ditunda dulu. Dipakai itu, yang DPRD 40 M. Begitu juga yang lain seperti PUPR,” kata Herman.
Sementara sisanya sebanyak 5 miliar berasal dari pengalihan sejumlah anggaran beberapa dinas lainnya. “Dari pergeseran OPD saja dari makan minum, perjalanan dinas diefisiensikan. Termasuk juga ada kegiatan fisik juga yang dananya dialihkan,” jelas Herman yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Tangerang.
Menurut Herman, anggaran itu berpotensi naik tergantung dari sejauh mana dampak yang ditimbulkan karena mewabahnya Covid-19. “Nanti besok setelah pembahasan pasti (Jawabannya),” imbuhnya.
Pemkot Tangerang juga melakukan sejumlah upaya untuk menggulangi penyebaran Covid-19. Seperti menyiapkan ruang karantina khusus untuk pasien terkait Covid-19. Ruangan tersebut merupakan bekas gedung kesenian yang terletak tepat di depan RSUD Kota Tangerang. Namun, hingga saat ini ruang karantina tersebut belum dioperasikan.
“Karantina, lihat situasi dan kondisi lagi dipersiapkan. Kalau memang pandeminya banyak ya baru kita pakai,” pungkas Herman. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post