SATELITNEWS.ID, SERANG–Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, meminta kepada masyarakat pengunjung atau wisatawan, untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau (GAK) dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Menurutnya, sikap kehati-hatian itu penting. Seiring peningkatan erupsi yang dapat membahayakan pengunjung. “Saya harap, warga atau pengunjung agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Karena kawatir terjadi letusan yang dapat membahayakan,” kata Nana kepada Satelitnews.id, Kamis (16/6/2022).
Kata Nana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, GAK kerap terjadi erupsi. Pada Kamis (16/6/2022), terjadi erupsi pada pukul 12.41 siang WIB. Dengan kepulan asap hitam mencapai 500 meter dari puncak kawah.
Sedangkan pada Rabu (15/6/2022) malam, kata Nana, juga terjadi satu kali letusan yang teramati dengan tinggi 600 meter warna asap kelabu dan hitam. “Teramati dia kali erupsi, Rabu dan Kamis. Sekali lagi masyarakat tetap waspada,” tandasnya.
Status GAK tambahnya lagi, saat ini masih dalam kondisi level III dalam arti siaga. Ia berharap, sejumlah warga yang tinggal di pesisir Anyar hingga Labuan dan Tanjung Lesung agar tetap mengamati kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau.
“Sikap siaga itu penting guna keselamatan warga kita semua. Agar mereka terhindar dari musibah yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Taufik Hidayat memastikan, pihaknya bersama Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) tetep siaga. Bahkan, kerap memberikan sosialisasi siaga bencana kepada sejumlah aparatur desa dan warga, yang dekat dengan pesisir pantai.
“Sedangkan untuk kawasan zona merah, kami sudah mengimbau untuk tidak ditempati atau dikosongkan,” imbuhnya. (mg1)