SATELITNEWS.ID, LEBAK—Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Kabupaten Lebak tertinggi ke tiga di Provinsi Banten. Kondisi ini membuat anggota Komisi I DPRD Lebak, Aad Firdaus angkat bicara. Menurut Aad, kenyataan itu dinilainya sudah luar biasa dan harus segara dilakukan penangan serius dengan melibatkan semua pihak.
“(Penyebarannya) ini sudah kondisi luar biasa, harus dapat perhatian yang serius. Penanganannya juga harus serius dan harus melibatkan semua pihak,” kata Aad, Kamis (30/06/2022).
Untuk diketahui, berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat, sebanyak 306 ekor hewan ternak di Lebak terkonfirmasi PMK. Dari jumlah itu, dua ekor dikabarkan mati. Sementara hasil rapat koordinasi dengan Pemprov Banten, kabupaten yang dinahkodai Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi ini jadi daerah dengan kasus terkonfirmasi PMK tertinggi ketiga di Banten.
Menurut politisi Partai Perindo ini, wabah PMK yang sudah menjangkit ratusan ekor hewan ternak mendapat perhatian dan penanganan serius oleh Pemkab Lebak. Pemerintah daerah, kata dia, harus meningkatkan pengawasan aktivitas keluar-masuk hewan. Informasi mengenai ternak yang terindikasi penyakit tersebut juga agar terintegrasi dengan pemerintah desa.
“Salah satu upaya dalam pencegahan agar tidak makin meluas, pendistribusian informasi bagaimana langkah-langkah penanganan pertama terhadap hewan yang bergejala kepada masyarakat pemilik ternak,” ujar Aad.
Kemudian, Aad mendorong supaya segera dibentuk dan diaktifkan Satgas tingkat kecamatan, terutama kecamatan yang bersentuhan dengan daerah lain yang terjangkit. “Aktifkan lagi posko-posko di tingkat mikro untuk pencegahan penyebaran dari luar maupun dalam daerah. Saya harap, pemerintah daerah bisa gerak cepat dalam penanganannya,” katanya.
“Walaupun dampak dari wabah PMK belum dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia, tapi penyebaran itu jelas bisa merugikan petani ternak hewan. Oleh karenanya, saya mendesak pemda untuk segera mengambil langkah konkret untuk mencegah penyakit yang membahayakan kesehatan hewan tersebut,” imbuhnya.(mulyana)