SATELITNEWS.ID,SERANG—Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar punya kesibukan lain di hari raya Idul Adha 1443 Hijriah. Tak hanya harus menjalani tugasnya memimpin Pemprov Banten, Al Muktabar juga menjadi tukang jagal.
Ya. Al Muktabar ternyata memiliki keahlian memotong hewan kurban. Tak tanggung-tanggung, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Banten itu memiliki sertifikat Juru Penyembelihan Halal (Juleha) dari Kementerian Agama RI.
Untuk dapat menjadi Juleha, Al Muktabar harus memiliki sejumlah keahlian. Dalam buku Juru Penyembelihan Halal (Juleha) di Indonesia karya Agus Mulyono dkk yang diterbitkan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, ada 13 kompetensi yang harus dikuasai. Mulai dari melakukan ibadah wajib, menetapkan persyaratan syariat Islam, menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, menerapkan higiene sanitasi, menyiapkan peralatan penyembelihan hingga menetapkan status kematian hewan.
Namun secara keseluruhan, ada tiga jenis kompetensi yang harus dikuasai tukang jagal seperti Al Muktabat. Pertama, kompetensi berdasarkan syariat, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan pemahaman ajaran agama Islam. Kedua, kompetensi berdasarkan teknik penyembelihan, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan teknik penyembelihan, dan ketiga, kompetensi berdasarkan manajemen penyembelihan, yaitu hal-hal terkait dengan ruang lingkup manajemen penyembelihan.
Al Muktabar membuktikan kepiawaiannya dalam menyembelih hewan pada hari raya Idul Adha tahun ini. Dia memotong 10 hewan kurban, 8 sapi dan 2 kerbau, di Masjid Raya Al Bantani KP3B Curug, Kota Serang, Minggu (10/7). Salah satu yang dipotong adalah sapi hewan kurban sumbangan Presiden Joko Widodo.
“Tadi saya sendiri memotong hewan kurban. Kita memulai dengan sapi sumbangan Pak Presiden yang tadi saya serahkan kepada pengurus masjid atas nama Pak Presiden dan kita langsung memotongnya sendiri. Bagi saya sendiri itu dedikasi dan pengabdian saya kepada pak Presiden dan pimpinan,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar mengatakan, sebagian hewan kurban nantinya akan disalurkan untuk penanganan stunting dan gizi buruk. Hal itu dilakukan dalam rangka upaya Pemerintah menurunkan angka stunting dan gizi buruk.
“Nanti daging hewan kurban kita akan berikan kepada saudara kita dalam penanganan stunting dan gizi buruk,” katanya.
Al Muktabar mengatakan, khusus pemotongan hewan kurban yang akan disalurkan dalam rangka penanganan stunting dan gizi buruk akan dilakukan di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten pada malam hari.
“Dipotong malam hari, dagingnya masih segar dan pagi harinya kita distribusikan,” Al Muktabar seraya menyatakan, data syunting sudah tersedia secara by name by address.
Suharno dari Balai Veteriner Subang Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada hewan kurban yang ada.
“Kemarin pemeriksaan antemortem pra-kurban, dan hari ini juga dilakukan pengecekan kelayakan daging serta pengecekan lainnya. Jadi sebelum dan sesudah dicek,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Harian DKM Masjid Raya Al Bantani Sholeh Hidayat menyampaikan hewan kurban tersebut sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan oleh Distan Provinsi Banten dan Dinkes Provinsi Banten.
“Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan sudah mengerahkan timnya untuk memeriksa semua untuk kondisi aman,” tuturnya. (gatot)