SERANG,SNID–Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, meminta Balai Besar untuk melakukan normalisasi sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Serang. Hal itu itu dikarenakan, saat ini kondisinya sudah banyak terdapat sedimentasi, serta rawan terjadinya luapan.
Katanya, adanya sedimentasi tersebut dibeberapa Kecamatan aliran sungai meluap ke pemukiman penduduk. Kejadian banjir tersebut, kerap berulang seperti langganan pada saat musim hujan. “Saya, pak Dandim, pak Kapolres, beserta para Camat, melihat rutinitas ini dan harus ada pemecahan persoalannya, yaitu terkait dengan sedimentasi alur sungainya. Jadi misalnya selama itu masih sedimentasi, akan begini terus, akan berulang terjadinya banjir,” kata Tatu, saat meninjau banjir di Kecamatan Cikande, Jumat (3/12).
Menurutnya, belum lama ia sudah berkomunikasi dengan Balai Besar, untuk meminta anggaran ke Pemerintah Pusat, khusus penanganan sedimentasi sejumlah sungai yang ada di Kabupaten Serang. Karena menurutnya, meskipun air tersebut kiriman, namun jika sungai bisa menampung dengan kedalaman yang cukup, tentunya tidak akan meluap.
“Jadi sedimentasi yang ada di sejumlah sungai di Kabupaten Serang, menjadi persoalan inti. Bila sungai itu dikeruk, sebetulnya selain penanganan banjir juga bisa untuk pertanian, untuk bak PDAM. Sehingga bermanfaat untuk masyarakat,” tambahnya.
Disinggung mengenai penanganan korban banjir, Tatu mengaku, sejak kejadian pihaknya langsung melakukan evakuasi dan menyiapkan dapur umum. Dari awal TNI, Polri, PMI, BPBD dan Dinsos sudah bergerak melakukan penanganan dengan cepat.
“Yang pertama (Banjir,red) di Kecamatan Bojonegara, Kopo dan Cikande. Tapi nanti biasanya dari sini, terus ujungnya ke Tanara, Cidurian. Mudah – mudahan, di sana enggak naik. Jadi sampai saat ini, masih siaga 24 jam. Karena curah hujan masih tinggi,” ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim berharap, proses normalisasi sungai oleh Balai Besar segera dilakukan. Ia-pun mengaku, akan segera mengundang Balai Besar untuk melaksanakan rapat dengar pendapat.
“Balai sebagai fungsi pusat, harus melakukan normalisasi. Karena ini luapan air yang turun dari Bogor, Lebak, ngelir ke kita. Sehingga uraian dari sungai ini terhambat,” pungkasnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post