SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pengcab PJSI Kabupaten Tangerang menyusun ulang komposisi pejudo yang akan tampil pada Porprov VI Banten. Hal itu dilakukan seiring dikeluarkannya Technical Hand Book (THB) Porprov yang memastikan 8 kelas andalan Banten di PON tereliminasi.
Penyusunan ulang itu dilakukan untuk memenuhi target juara umum cabor judo Porprov VI yang akan dilangsungkan di Kota Tangerang, November nanti. Seperti diketahui cabor judo kali ini mempertandingkan 12 kelas, berbeda dengan pelaksanaan Porprov sebelumnya yang menggelar 20 kelas.
“Semula kita menyiapkan atlet pelapis di beberapa kelas sehingga kita bisa memaksimalkan peluang medali emas di nomor yang kita andalkan. Tapi dengan perubahan kelas kita terpaksa menyiapkan satu atlet untuk satu kelas tanpa pelapis,” jelas Haerviner, pelatih judo Kabupaten Tangerang.
Selain perubahan kelas yang dipertandingkan, Viner (sapaan akrab Haerviner), juga mengkritisi aturan peserta cabor judo yang hanya membolehkan kabupaten dan kota mengirimkan satu atletnya di satu kelas. Sehingga ini menutup peluang atlet binaan Pengcab PJSI Kabupaten Tangerang untuk tampil di Porprov.
Bahkan Viner berani menyatakan aturan ini mematikan pembinaan judo di Banten. Karena banyak atlet judo yang ingin berlaga di Porprov terbentur aturan ini karena pastinya daerah asal mereka memilih pejudo yang punya kans meraih medali lebih tinggi.
“Jujur beberapa atlet kami mempertanyakan aturan tersebut, selain ingin berlaga di Porprov mereka juga punya keinginan bisa tampil di PON. Mengingat pertandingan Porprov menjadi acuan pengumpulan poin untuk tampil di PON,” ungkap Viner.
Meski dihadang kendala pengurangan nomor, Viner mengaku pihaknya tetap optimis bisa memenuhi target yang dibebankan kepada cabor judo. Target mempertahankan gelar juara umum cabor judo sudah dirancang untuk bisa diwujudkan di Porprov nanti. (jpg/gatot)