SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tingkat kekeruhan air Sungai Cisadane berada di atas ambang batas normal. Hal ini pun menyebabkan gangguan pada pasokan air bersih di Kota Tangerang yang didistribusikan PDAM atau yang kini bernama Perumdam Tirta Benteng (TB).
Pelaksana tugas (Plt) Humas Perumdam TB, Syarif Hidayat mengatakan, tingkat kekeruhan air Sungai Cisadane berada diangka 3.000 NTUs. Sehingga, untuk saat ini Perumdam TB tidak dalam menggunakan air Sungai Cisadane sebagai bahan baku air bersih.
“Untuk kekeruhan air pada angka 3000-an. Normalnya di bawah 100 NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Itu tingkat kekeruhan air (di Sungai Cisadane),” ujarnya kepada SatelitNews.Id, Rabu, (13/07/2022). “Bercampur lumpur. WTP (Water Treatment Plant) dengan kondisi air yang sekarang tidak bisa diolah,” tambahnya.
Dia mengatakan keruhnya air Sungai Cisadane dikarenakan banjir yang terjadi di Bogor. “Gangguan pengaliran di sebabkan karena air baku tidak bisa masuk ke pengolahan akibat banjir di kawasan Bogor,” kata Syarif.
Meski demikian, pihaknya tak lepas tangan terkait masalah tersebut. Perumdam TB menyediakan kiriman air bersih menggunakan mobil tangki kepada wilayah yang terdampak gangguan pendistribusian air bersih. “Kami juga mengirimkan bantuan air tangki untuk wilayah terdampak,” tuturnya.
Syarif menjelaskan masyarakat bisa melaporkan ke RT atau RW setempat apabila pasokan air bersih terganggu. Pihak Perumdam TB akan segera mengirimkan truk dengan air bersih. “Untuk mobil tangki disiapkan 4 unit, untuk pendistribusian kalau ada pelanggan yang minta bantuan air yang dikoordinasikan dengan ketua wilayah RT atau RW setempat,” jelasnya. Sejauh kata dia baru dua kelurahan saja yang dikirimkan pasokan air bersih. “Sukabakti dan Sukamanah. Menunggu permintaan dari pelanggan,” pungkasnya.
Sebelumnya, gangguan layanan Perumdam Tirta Benteng dikeluhkan pelangggannya. Seperti di daerah RW 06, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. “Kayaknya PDAM (TB) sering banget minta maaf ya,” ujar salah seorang pelanggan di sana, Yati Rohayati, Rabu (13/07/2022) dikutip dari status WA-nya.
Yati yang juga mantan anggota DPRD Kota Tangerang periode 2004-2009 dan 2014-2019 ini kepada SatelitNews.Id, menyampaikan, dahulu dirinya adalah pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang. Namun semenjak diserahkan kepada PDAM TB justru di daerahnya sering terjadi gangguan.
“Warga di sekitar rumah saya sering mengeluh semenjak (aset) PDAM (TKR) diserahkan ke TB. Layanannya kurang baik, sering sekali tidak mengalir,” keluhya seraya mengirimkan tangkapan layar (screenshoot) keluhan serupa dari warga di sekitar rumahnya. Dia mengatakan, pada Rabu dini hari pukul 03.00 WIB, air mengalir tapi alirannya kecil. (irfan)