SATELITNEWS.ID, SERANG – Bagi sebagian orang, limbah kertas merupakan sesuatu barang yang tidak lagi berharga dan biasanya dibuang begitu saja ditempat sampah.
Namun, ditangan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna di Kecamatan Kramatwatu, limbah tersebut merupakan salah satu sarana untuk kegiatan sosial.
Para pemuda melakukan pengumpulan limbah kertas dari warga untuk dijual sehingga menghasilkan uang. Kemudian hasil penjualan limbah tersebut didonasikan ke Mesjid.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Kramatwatu, Sumarga mengatakan, kegiatan pengumpulan limbah kertas ini sudah dilakukan sejak tiga bulan terakhir ini. Adapun untuk anggota Karang Taruna yang bertugas mengumpulkan limbah kertas tidak lebih dari 10 orang.
“Kita sistemnya masuk ke grup kader ibu ibu, kita sampaikan bahwa mulai bulan ini kami dari pemuda Karang Taruna, apabila ada limbah kertas dirumahnya silahkan dikumpulkan,” kata Sumarga, Senin (18/7/2022).
Limbah kertas yang berhasil dikumpulkan oleh para pemuda Karang Taruna dari rumah rumah warga ini cukup banyak, setiap rumah ada yang 5 kilogram 4 kilogram bahkan ada yang 10 kilogram.
Sampah tersebut bisa dijual dengan harga Rp3 ribu perkilogram. “Tergantung jenis kertasnya, kita pilah, begitu dapat kertas kita sortir. Uangnya hasil penjualan sampah itu kedepan kita salurkan ke Mesjid,” tuturnya.
Menurut Sumargah, selain bertujuan untuk kegiatan sosial. Pengumpulan limbah kertas juga dapat membantu meringankan beban pengeluaran warga.
“Jadi untuk meminimalisir pengeluaran warga, misalkan satu bulan misalkan iuran Rp50 ribu untuk security dan iuran buang sampang. Makanya bagaimana tugas utama saya warga itu bebas uang sampah,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris Kecamatan Kramatwatu, Mamak Abror mengaku, sangat mengapresiasi kegiatan para pemuda di wilayahnya. Menurutnya mereka secara sukarela mengumpulkan kertas yang sudah tidak terpakai untuk dijual.
Kemudian hasil penjualannya, digunakan untuk membantu bayar listrik masjid dan musola.
“Jadi sifatnya sosial, contohnya ada koran, majalah saya kasih nih, daripada dibakar mending di kilo. Kalau misalkan satu kilo Rp1000 kan lumayan,” pungkasnya. (sidik)