SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat dari Januari – Juni 2022 sebanyak 317 orang di Lebak terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah itu, empat orang meninggal dunia. Tingginya penyakit yang ditimbulkan gigitan nyamuk itu tidak terlepas rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih.
“Semester pertama (Januari – Juni) tercatat ada 317 orang terjangkit DBD, empat orang di antaranya meninggal dunia,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rahmatullah belum lama ini.
Sebaran kasus DBD di Lebak yang menyebar di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak. Menurut Firman tidak terlepas masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih, terlebih di saat musim penghujan yang kerap menimbulkan genangan air, sampah membusuk.
“Genangan air, sampah dan tumpukan baju itu bisa menumbuhkan nyamuk Aedes aegypti. Maka untuk menjaga masyarakat diimbau untuk menjaga lingkungan baik di ruangan terbuka maupun tertutup harus tetap bersih,” pesan Firman.
Terkait dengan pencegahan DBD, Firman mengungkapkan bahwa pencegahan DBD tidak bisa dilakukan secara langsung. Sepertinya hal nya masyarakat yang banyak menginginkan dilakukan fogging. “Tidak bisa langsung (fogging) dan perlu diingat, fogging bukan salah satu alat sebagai pencegahan kasus DBD, ya terkecuali sudah darurat di daerah itu, baru dilakukan fogging,” papar Firman.
“Intinya dengan menjaga pola lingkungan bersih, dipastikan nyamuk Aedes aegypti tidak akan berkembang biak. Lakukan 3 M yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup rapat tempat-tempat penampungan air di antaranya drum, dan membuang sampah,” sambungnya.
Saat disinggung, dari jumlah 317 kasus, kecamatan mana yang paling endemis, Firman mengungkapkan wilayah perkotaan menjadi daerah endemis terkait penyakit tersebut. “Ya daerah perkotaan utu mendominasi, Rangkasbitung, Cibadak, dan Kalanganyar. Kita ketahui, wilayah perkotaan jumlah penduduknya lebih banyak dibandingkan daerah. Artinya, potensi tumbuhnya jentik nyamuk itu cukup banyak,” imbuhnya.
Kepala Dinkes Lebak Triatno Supiyono menambahkan, untuk mencegah kasus DBD, Dinkes terus melakukan sosialisasi kepada warga agar menjaga kebersihan. “Jadi masyarakat harus senantiasa menjaganya kebersihan lingkungan agar nyamuk DBD tidak berkembang biak,” ucapnya,” kata singkatnya.(mulyana)