SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Jembatan yang ambruk di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, akibat diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu, hingga kini tak kunjung diperbaiki.
Akibat belum adanya pembangunan, membuat aktivitas masyarakat terhambat. Seperti, anak-anak sekolah (pelajar) harus rela menerobos sungai saat hendak pergi ke sekolah. Karena, tempat mereka menempa ilmu berada di Kampung sebelah (Kampung Aerjeruk Tonggoh).
Kepala Desa (Kades) Rancapinang, Epan Kusmana membenarkan, akibat belum dibangunnya kembali jembatan tersebut, aktivitas masyarakat terhambat. Namun kata dia, para pelajar yang berada di kampung Cegog, tetap semangat pergi ke sekolah meski harus menyebrangi sungai.
“Sekolah adanya di kampung sebelah, tepatnya di Kampung Aerjeruk Tonggoh. Makanya anak-anak sekolah harus turun ke sungai, agar bisa sampai ke sekolahnya,” kata Epan Kusmana, Rabu (20/7/2022).
Katanya, aliran sungai masih bisa dilewati, jika kondisi air sedang surut. Akan tetapi jika aliran sungai besar, maka siswa tidak bisa berangkat ke sekolah.
“Kalau posisi tidak banjir, sungai bisa dilewati. Tapi, kalau kondisinya hujan, pokoknya anak-anak tidak bisa sekolah,” ujarnya.
Ditegaskannya, jembatan Cegog yang rusak sampai sekarang belum diperbaiki, sangat mengganggu aktivitas warga. Bahkan, ada beberapa kampung yang rawan terisolir.
“Hujan, terus air besar, pasti kendaraan nggak bisa lewat. Siapapun nggak bisa lewat, kalau air sedang besar,” pungkasnya.
Ia juga memastikan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan kapan jembatan Cegog akan diperbaiki oleh Pemerintah Daerah (Pemda). “Belum ada informasi apa-apa, belum ada diskusi kemana-mana, belum ada komunikasi tentang rencana selanjutnya, belum ada konfirmasi ke saya,” tandasnya lagi.
Dalam bencana beberapa waktu lalu tambahnya, ada dua jembatan yang rusak yaitu jembatan Cegog di Kampung Surian dan jembatan Ciakar di Kampung Ciakar. Namun, untuk jembatan Ciakar sudah selesai dibangun oleh masyarakat sekitar.
“Kalau untuk jembatan Ciakar, kemarin ngirim semen gotong royong sama masyarakat. Kkarena jembatan kecil, sudah beres, gotong royong,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Bayu Daniswara mengatakan, pihaknya belum bisa langsung membangun jembatan rusak tersebut.
Ia mengaku, saat ini sedang menghitung biaya untuk anggaran perbaikan. “Sekarang lagi dihitung sama teman-teman teknis, untuk anggarannya,” ungkap Bayu.
Namun ujarnya, jembatan sementara akan segera dibuat. Ia berkilah, jika untuk membuat jembatan baru masih terbentur anggaran. “Secepatnya akan dibangun. Bangunan sementara, bukan permanen yah. Kalau permanen, kita belum bisa,” imbuhnya. (nipal)