BacaJuga :
“Semua terminal yang jadi kewenangan perhubungan akan kembali sesuai dengan fungsi,” kata Atang, beberapa waktu lalu.
Bakal dioperasikan lagi terminal itu bukan tanpa alasan, akan tetapi memiliki tujuan untuk mendompleng Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang. Sebab diungkapkannya, selama ini tak ada pemasukan dari terminal tersebut.
“Mengaktifkan kembali terminal Cadasari dengan tujuan menggali potensi PAD yang selama ini tak ada dari keberadaan terminal tersebut,” ujarnya.
Apalagi dinilainya, pembangunan terminal itu menggunakan uang rakyat yang semestinya ada pemasukan kepada negara.
“Karena kita kan disitu pakai APBD uang rakyat kemudian jadi kita punya target PAD, tetapi yang terpentingnya adalah fungsinya terminal itulah mukanya Dinas Perhubungan,” pungkasnya.
Selain itu kata dia, ia akan melakukan pemberdayaan dan memfungsikan yang berada dalam sektor di Dishub Kabupaten Pandeglang.
“Bukan hanya terminal saja semua sektor yang ada di Perhubungan kita akan berdayakan dan fungsikan dalam waktu minggu ini akan lebih di fungsikan, termasuk penarikan retribusi,” janjinya.
Sebagai institusi Pemerintah katanya lagi, pihaknya akan melakukan terbaik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami itu pelayan masyarakat, yang terpenting itu ada kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan dari Dinas Perhubungan dan kemudian memberikan rasa nyaman dan pelayanan yang terbaik,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sangat disayangkan dan sia-sia, terminal Cadasari, Kabupaten Pandeglang, dibangun menghabiskan anggaran fantastis senilai Rp 1,6 Miliar. Namun hingga saat ini, bangunan megah itu terbengkalai.
Hal itu, akibat sepinya dari aktivitas turun naik para penumpang. Mirisnya lagi, sama sekali para supir angkutan umum (angkum) tak pernah menginjakan kakinya atau ngetem di terminal tersebut.
Selain sepi, terminal tipe C itu juga nampak tidak terawat, karena saat ini ditumbuhi rumput liar dan sejumlah fasilitas juga mulai rusak. Bahkan tembok bangunan terminal menjadi sasaran vandalisme.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang, Tatang Mukhtasar, tak membantah perihal sepinya terminal yang dioperasikan pada tahun 2018 lalu tersebut.
Kata Tatang, sepinya terminal tersebut karena akses menuju lokasi yang rusak. Sehingga, membuat sopir angkutan enggan mampir ke terminal.
“Bukan tidak berfungsi, tidak rusak bangunannya hanya sepi. Tapi jalannya kurang bagus jadi ‘ngagejlok’ (berlubang, red), jadi supir angkot enggak mau masuk, jalan masuk terminal agak rusak,” kilah Tatang, Jumat (24/6/2022). (nipal)