SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Sebanyak 42 warga Komplek RSUP Sitanala Kecamatan Neglasari Kota Tangerang terpaksa mengungsi, Senin (1/8). Untuk sementara waktu para pengungsi menempati gedung olahraga (GOR) Sitanala setelah 13 unit rumah yang mereka tempati terbakar kemarin dinihari sekira pukul 03.45 Wib.
Kebakaran yang terjadi di Komplek Sitanala RT 01 RW 13 Kelurahan Karang Sari Kecamatan Neglasari itu diduga terjadi akibat korsleting listrik. BPBD Kota Tangerang mengerahkan 7 unit armada dengan 31 personel untuk memadamkan kebakaran tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini meskipun kerugian material diduga mencapai miliaran rupiah.
Seusai kebakaran, para korban kebakaran mengungsi di GOR Sitanala yang dibuka Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk pengungsian. Nampak, puluhan tempat tidur telah disediakan. Para pengungsi juga dibantu logistik untuk makan setiap harinya. Terlihat puluhan petugas dan relawan dari Tagana yang dibantu warga menyiapkan makanan untuk para pengungsi.
“Bantuan dari Pemkot cepat respon. Alhamdulilah ada bantuan dari Dinsos, Lingkungan Hidup, Perkim dan BPBD menyiapkan tempat tidur,”ujar Lurah Karang Sari, Iwan Mulyawan, Senin (1/8).
“Lalu kita buat posko di GOR Sitanala agar terkonsentrasi semuanya alhamdulilah Tagana juga stand by untuk dapur umum,” tambah Iwan.
Iwan mengatakan pengungsi ini akan berlangsung hingga rumah dinas tersebut rampung diperbaiki. Kata dia, Pemkot Tangerang tak bisa terlibat dalam renovasinya, sebab rumah tersebut milik RSUP Sitanala.
“Kita hanya bantu evakuasi dan bantuan untuk warga aja,” kata Iwan.
Iwan mengatakan penyebab kebakaran diduga karena koesleting listrik. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Cepat dievakuasi itu menyelamatkan jiwa, barang biarin dah,” tuturnya.
Salah satu warga, Aning mengaku tak menyangka kebakaran ini akan menimpa rumahnya. Meski semua anggota keluarga selamat namun, harta bendanya tak bisa diselamatkan. Terutama, dokumen – dokumen penting.
“Kejadian kan saya bangun setengah tiga, dibangunin sama suami saya. Itu belum besar apinya. Terus saya dibangunin lagi ‘mah itu api udah gede’. Saya nggak sempet bawa dokumen penting. KTP, ijazah anak, celengan saya, jandphone semua kebakar,” ujarnya menahan tangis.
Sang suami sempat ingin memadamkan api dengan menyiram air. Namun percuma karena api tetap membesar. Tak mau ambil risiko, Aning sekeluarga menyelamatkan diri dari api.
“Api langsung besar, kan bilik rumahnya, rumah jaman dulu. Ini rumah dinas,” tuturnya.
Dia mengatakan api berasal dari rumah tetangganya karena korsleting listrik. “Api dari tetangga sebelah. Lose watt, itu bahaya, enggak kayak saya meteran kan. Kalau dia nggak resmi,” katanya.
Aning mengaku sedih karena sang suami hendak pensiun sebagai pegawai di RSUP Sitanala. Ditambah sang anak yang baru saja lulus terpaksa gigit jari untuk melamar kerja. Sebab, ijazah SMA -nya ikut terbakar.
“Suami saya mau pensiun. Yang saya sedih itu anak saya mau ngelamar kerja, kan lulus di 2021. Tapi ijazahnya kebakar,” ucap Aning.
Tak tahu akan berapa lama dia sekeluarga harus mengungsi. Aning tak ada rumah lagi selain rumah dinas RSUP Sitanala. Kata Aning dari RSUP Sitanala tak ada janji untuk memperbaiki rumah.
“Kata Direktur Sitanala mah ‘udah lah pak Heri (suami Aning) tenang aja gak usah dipikirin, kan pak Heri mau pensiun, jangan dipikirkan’. Enggak tau tapi tenang aja katanya (direnovasi rumah),” katanya.
Kepala Bidang Pelindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Sanjaya mengatakan pada prinsipnya pihaknya siap untuk penanganan bencana ini. Semua pengungsi akan dibantu logistik.
“Kebetulan di RT 1 RW 13 (Komplek Sitanala) ini ada 42 orang yang ngungsi makanya kita buka dapur umum,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin meninjau langsung lokasi kebakaran rumah di Komplek Perumahan RSUP Sitanala. Sachrudin menerangkan Pemerintah Kota Tangerang memberikan sejumlah bantuan kepada 15 KK yang terkena musibah kebakaran.
“Pemkot Tangerang melalui BPBD langsung menyiapkan GOR Sitanala untuk tempat pengungsian dan memasang velbed untuk tempat tidur sementara,” terang Sachrudin
“Kemudian dari Dinas Sosial Kota Tangerang mendirikan dapur umum dan dari PDAM Tirta Benteng menyediakan air bersih untuk 42 jiwa yang terdampak,”imbuhnya.
Sementara itu, kebakaran tak hanya terjadi di kompleks RSUP Sitanala. BPBD Kota Tangerang mencatat ada tiga peristiwa kebakaran lain yang terjadi di Kota Tangerang pada Senin (1/8).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Gufron Falfeli menjelaskan kebakaran pertama terjadi Jalan Arya Santika Gang Kamboja RT 001 RW 04 nomor 144 Kelurahan, Marga Sari, Kecamatan Karawaci pada pukul 00.25 WIB. Satu rumah seluas kurang lebih 150 meter persegi hangus terbakar dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 250 juta. Dia mengatakan rumah itu terbakar diduga berasal dari obat nyamuk bakar.
“Pada pukul 00.15 WIB pak Aas (pemilik rumah) terbangun mendengar teriakan anaknya dan ketika dicek api sudah besar membakar gordeng jendela dan plafon kamar anaknya,” kata Gufron.
Api pun terus membesar, Aas berusaha menyelamatkan diri bersama keluarganya. “Diduga api berasal dari obat nyamuk bakar yg tersenggol oleh anaknya pada saat tidur dan menempel ke gordeng jendela,” imbuhnya.
Petugas pun langsung ke lokasi setelah mendapat laporan. Sebanyak 29 personel dan 7 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
“Berangkat ke lokasi pukul 00.30 WIB, tiba di lokasi pukul 00.40 WIB. Selesai penanggulangan pukul 01.40 WIB,” jelas Gufron.
Kemudian, kebakaran juga terjadi di Jalan Sunan Giri Gang H Seli RT 002 RW 004, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah pukul 09.47 WIB. Dimana 9 unit kontrakan dengan luas 200 meter persegi terbakar hangus.
“Penyebabnya diduga korsleting listrik dengan jumlah kecurigaan Rp 1 Miliar. Beruntung tidak ada korban jiwa,” katanya Gufron.
Total ada 25 personel dan 3 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan pada peristiwa ini. Api berhasil dipadamkan pada pukul 11.50 WIB.
Peristiwa terakhir terjadi di Jalan KS Tubun, RT 003 RW 004, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci pada pukul 11.20 WIB. Dimana, hanya kebun seluas 30X40 meter persegi yang ditumbuhi alang-alang terbakar. Total ada 15 personel dan 4 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Api berhasil dipadamkan pada pukul 11.55 WIB.
“Belum diketahui penyebabnya. Tidak ada korban jiwa,” ucap Gufron. (irfan)