SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang menyebut, saat ini produksi daging ayam melimpah. Akibatnya, para peternak merugi karena harga jualnya anjlok sejak mewabahnya Covid-19.
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, yang rentan terjadi gejolak saat ini adalah, pada produksi daging ayam. Hal itu terjadi, karena over produksi peternak, sementara pasar terus berkurang.
“Pedagang ayam pada berhenti, karena enggak ada yang beli. Yang belanja agak kurang, seharusnya ayam di panen. Ini enggak dipanen, sampai ada yang per ekor dua kilogram,” kata Suhardjo, kemarin.
Katanya, dampak adanya over produksi tersebut, peternak akan kewalahan. Sebab mereka harus terus memberi pakan, sementara ayam sudah maksimal pertumbuhannya. “Jadi enggak imbang. Hanya kerugian di peternak, pedagang pasar tidak jualan. Karena jarang yang belanja ke pasar,” tambahnya.
Menurutnya, selain produksi ayam. Ikan komiditi ekspor juga, mengalami hal serupa. Dimana, rajungan hingga kepiting harganya anjlok. “Ini karena, ekspor terhenti, harganya jatuh. Harganya biasa Rp 80 ribu – Rp 100 ribu, sekarang paling Rp 20 ribu per kilogram. Karena cuma dijual lokal,” tuturnya.
Ditambahkannya, kondisi ini rawan terjadi gejolak pada nelayan. Sebab, mereka sulit menjual hasil tangkapnya. “Kalau lokal, paling masih bisa dijual ke Serang dan Jakarta,” pungkasnya.
Namun demikian ujarnya lagi, melihat kondisi tersebut, pihaknya akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga. “Kalau harga tinggi, kita wajib menurunkan dan kalau harga jatuh, kami wajib untuk bisa meningkatkan harga jual. Itu fungsi kami,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post