SATELITNEWS.ID, SERANG – Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan pada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, J Sukmawijaya, meminta para nelayan khususnya di Selat Sunda dan perairan selatan, waspada potensi gelombang tinggi.
Hal ini, kata dia, seiring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Serang merilis prakiraan cuaca untuk Pelabuhan Merak Banten dan sekitarnya, untuk periode Senin 8 Agustus 2022.
Hujan diprediksi akan turun di Pelabuhan Merak Banten hingga Pelabuhan Bakauheni Lampung, serta bagian selatan Carita, Labuan, Pandeglang.
Maka kata dia, tidak menutup kemungkinan terjadi kenaikan gelombang laut kedepannya.
“Untuk keselamatan jiwa para nelayan. Maka para nelayan di Selat Sunda khususnya Perairan Banten untuk tetap waspada gelombang tinggi,” kata Sukmawijaya, Senin (8/8/2022)
Menurutnya, sikap kewaspadaan dari para nelayan sangat penting guna memastikan keselamatan saat melaut. Karena setiap setiap gelombang tinggi ada potensi cuaca buruk seperti badai yang dapat mengancam keselamatan para nelayan.
“Sikap kehati-hatian dan waspada bagi para nelayan sangat penting saat dan hendak melaut,” tandasnya.
Ia menyarankan, para nelayan agar menunda pelayanan untuk mencari ikan apabila dalam beberapa waktu kedepan terjadi kenaikan gelombang.
“Bahkan apabila terjadi cuaca ekstrem, saya sarankan para nelayan agar menunda niat melaut terlebih dahulu,” tambahnya.
Sukawijaya mengatakan, sejumlah Pelabuhan di Banten yang diprediksi mengalami hujan dan berpotensi gelombang tinggi diantaranya Pelabuhan Merak Banten dengan kecepatan angin 1 – 06 knot dari arah timur. Dengan Gelombang laut 0,5 sampai 1,25 meter.
“Selian itu, sejumlah pelabuhan yang berpotensi hujan dengan gelombang tinggi yaitu Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Perikanan Pasauran, dan Pelabuhan Bakauheni Lampung, ” ujarnya lagi.
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten, Oong Syahroni berjanji, akan mengingatkan para nelayan terlebih anggota KTNA dalam menghadapi potensi gelombang tinggi di perairan selat Sunda.
“Baik, kami selalu koordinasi dengan pengurus di kabupaten kota, agar komunikasi intensif dengan para nelayan dalam menghadapi musim penghujan. Dengan potensi gelombang tinggi ini agar mereka tetap waspada,” ungkap Oong. (mg1)