SATELITNEWS.ID, SERANG – Populasi ternak seperti sapi kerbau dan kambing di Provinsi Banten, berjumlah 1.064.950 ekor.
Terdeteksi terdapat 2.498 ekor hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hingga kemarin (8/8/2022) petugas berhasil menyembuhkan 2.002 ekor herwan yang terjangkit. Diketahui hewan yang masih terjangkit PMK tinggal sebanyak 225 ekor.
“Dari data seluruh populasi ternak Provinsi Banten berjumlah 1.064.950 terdapat 2.498 ekor hewan ternak terpapar PMK. Sebanyak 80,14 persen atau 2.002 ekor hewan ternak yang berhasil sembuh,” kata Kasatgas Operasi Aman Nusa (OAN) II Kombes Pol Murwoto pada rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Aman Nusa II Maung dalam rangka penanganan PMK pada hewan di wilayah hukum Polda Banten yang dilaksanakan di Ruang Video Conference (Vicon) Polda Banten pada Senin (8/8/2022).
Dengan demikian, kata Murwoto jumlah hewan yang mati akibat dari PMK sejak penyakit itu mewabah hingga saat ini terdapat 30 ekor hewan yang mati. Kemudian sebanyak 241 ekor hewan dengan potong bersyarat.
“Dari data yang tertulis terdapat 30 ekor hewan yang mati dan terdapat juga hewan yang potong bersyarat berjumlah 241 ekor,” katanya.
Menurut Murwoto, dari data hewan ternak yang terpapar PMK terdapat sisa kasus aktif atau hingga saat ini belum sembuh berjumlah 225 ekor.
Jika dipresentasikan sisa kasus aktif sebanyak 0,02 persen. “Terakhir dari data tersebut terdapat sisa kasus aktif atau belum sembuh berjumlah 225 dan persentase sisa kasus aktif 0,02 persen,” tambahnya.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, menyarankan agar para peternak berhati-hati dalam menjaga hewan ternaknya.
Agar tidak terjadi penularan kembali PMK pada hewan ternak yang sehat.
“Kita semua harus bekerjasama, terutama para peternak agar lebih hati-hati dan waspada dengan penularan PMK,” ujar Shinto. (mg1)