SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Wali murid di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Tangerang mengeluhkan pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada murid baru kelas 10. Pungutan itu diminta sebagai uang komite sekolah, atribut seragam dan buku.
Salah seorang wali murid berinisial R mengatakan, pungutan itu bahkan mencapai Rp 5 juta lebih. Hal itu terdiri dari yang komite dan atribut sekitar Rp 5 juta, buku paket Alqur’an Hadist Rp 57 ribu, buku paket Bahasa Indonesia Rp 107 ribu, buku paket Matematika Rp 87 ribu, buku paket Bahasa Inggris Rp 98 ribu LKS 204 ribu.
“Uang komite itu ditagih Rp 3 juta kemudian seragam kira-kira kurang Rp 5 juta. Rapat komite, komite tersebut bilang, kita enggak ada untuk SPP. Semuanya katanya seragam atribut sudah termasuk 1,5 tapi ternyata kaos kaki harus beli lagi di luar,” ujarnya kepada SatelitNews.Id, Kamis, (11/08/2022).
Selang beberapa minggu, pihak MAN kemudian meminta murid untuk membeli buku LKS sebesar Rp 204 yang berjumlah 17. Buku tersebut pun wajib dimiliki oleh setiap murid. “Dan lagi itu tidak langsung diberikan tapi harus ada uang dulu baru LKS, rata- rata orangtua murid membeli LKS karena saya pikir itu kebutuhan mendesak, hampir semua sudah bayar. Itu harusnya ada 17 kita baru dapat 13,” jelasnya.
Kemudian, pihak MAN juga meminta para murid untuk membeli buku paket Bahasa Indonesia seharga Rp 325 ribu. Namun karena harganya terbilang mahal. Maka pihak sekolah meminta agar buku itu dimiliki oleh satu kelompok yang berjumlah lima murid. “Kemudian muncul lagi, saya Bahasa Indonesia satu kelompok 5 orang dibagi satu anak Rp 65 ribu harganya Rp 325 ribu,” ungkapnya.
Para wali murid kata sumber ini pun keberatan. Sebab, sekolah negeri yang seharusnya mendapatkan kemudahan dalam pendidikan justru hal ini malah sebaliknya. “Kok ini bayar lagi, kita merasa keberatan. Alqur’an Hadist Rp 57 ribu Bahasa Indonesia 107, Matematika Rp 87 ribu , Inggris Rp 98 ribu, Matematika Rp 92 ribu. Satu anak , per anak jatuhnya. Di kelas lain beda lagi. Di SMA lain, misalnya SMA 4 itu malah gratis,” tegasnya.
Dia berharap MAN 1 Kota Tangerang dapat memberikan kemudahan bagi para siswa. Sebab, hadirnya sekolah negeri ini dapat memberikan kemudahan pendidikan baik dari segi pembiayaan. “Saya minta tolong, kita adakan rapat ini kan sudah ricuh ibaratnya. Yang tahun kemarin, buku paket dipinjam kan semester 1 gratis , semester 2 bayar oke lah nggak apa-apa, tapi kok ini beda,” katanya.
Sementara Kepala MAN 1 Kota Tangerang Ali Furqoni ketika dikonfirmasi tidak banyak memberikan komentar. Menurutnya bahwa tidak ada persoalan apapun. Namun demikian dia tak menjelaskan lebih jelas soal keluhan para wali murid. “Pokoknya itu enggak ada apa. Udah gitu aja. Terima kasih, saya mau ke dokter, saya lagi sakit ini,” pungkasnya. (irfan)