SATELITNEWS.ID, CIPUTAT— Usulan penerapan perbatasan sosial berskala besar (PSBB) di Tangerang Selatan telah disetujui Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu 12/04/2020 lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) berkoordinasi dengan Polri dan TNI untuk menindaklanjuti PSBB. salah satu yang akan dibahas yakni pembatasan transportasi guna percepatan penanganan pandemi Covid-19 akibat virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2.
“Tentu kita akan koordinasi dengan Polri dan TNI mengenai transportasi, misal dengan pengsturan lalu lintas. Karena itu kan harus bersama dari lantas Polres,” kata Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat dihubungi, Senin (13/4/2020).
Menurutnya, persoalan kendaraan, baik pribadi maupun umum, dan jumlah penumpang yang keluar atau masuk wilayah Tangerang Selatan, juga akan dibahasnya bersama Polri dan TNI.
Setelah PSBB ditetapkan, nantinya Pemkot Tangsel akan berkoordinasi dengan Tangerang Kota dan Kabupaten Tangerang hingga Bogor dan Depok. “Kami koordinasi juga dengan Tangerang dan wilayah lain, seperti Bogor dalam pemberlakuan PSBB,” ucapnya.
Jika nanti ada masyarakat yang melanggar ketentuan PSBB, maka akan dikenakan sanksi sebagaimana tertuang dalam peraturan wali kota yang segera dibahas. “Untuk sanksi kan akan dituangkan dalam perwal nanti seperti apa,” tutup Benyamin.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan keputusan untuk menetapkan PSBB di wilayah Tangsel. Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan nomor HK.01.07/MENKES/249/2020 tentang penetapan PSBB.
Sementara, mengenai perkembangan penanganan Corona di Kota Tangsel, Gugus Tugas Covid -19 Kota Tangsel merilis hingga Senin (13/4/2020) kemarin angka kasus tersebut mencapai 938 kasus.
Di antaranya, untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 630 kasus. Dari jumlah itu 522 orang masih dipantau dan 100 orang dinyatakan sembuh.
Untuk Kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 239 kasus. Dari jumlah itu 202 pasien masih dirawat, 29 pasien dinyatakan meninggal dan 8 pasien dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk pasien positif Corona sebanyak 69 kasus. Dari jumlah itu 50 pasien masih dirawat, 16 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 3 pasien dinyatakan sembuh.
Berdasarkan data tersebut, jumlah pasien sembuh sebanyak 119 orang. Sedangkan jumlah yang meninggal mencapai 45 orang. Angka yang meninggal bertambah dua orang dari hari sebelumnya sebanyak 43 orang. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post