SATELITNEWS, LEBAK—Jalan pedesaan di Kampung Parakan Besi, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak nyaris putus. Mobil dipastikan tidak bisa melintas. Begitu pun motor harus ekstra hati-hati saat melintasinya agar tidak terjatuh ke jurang. Kini, jalan yang dianggap masyarakat penting itu diharapkan bisa segera diperbaiki agar bisa nyaman dilintasi.
Informasi yang dihimpun SatelitNews.Id, Jalan Parakan Besi kini menghantui keselamatan warga dan pengguna kendaraan yang melintas. Sebab, jalan poros desa yang bisa menghubungkan dengan Desa Cilayang itu kini hanya tersisa satu meter lebih dari semula 4 meter lebarnya badan jalan, akibat digerus longsor.
Rupanya, longsor akibat luapan Sungai Ciujung itu bukan kali pertama. Menurut warga, kejadian itu sudah berkali-kali. Bahkan, bantuan berupa beronjong dari pemerintah daerah sudah dipasang, namun derasnya luapan sungai setempat, penahan tanah itu pun tak kuat menahan beban yang ada, sehingga bencana itu kembali terjadi.
“Malam sebelum kejadinya (longsor), wilayah kami diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa 16 Agustus 2022 Sungai Ciujung meluap, hingga terjadinya longsor. Yang terdampak kira-kira kurang lebih panjangnya 15 meter,” kata Yanto, Rabu (17/08). “Alhamdulilah untuk korban jiwa nihil, tapi pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasinya karena dampak longsor itu, kini lebar badan jalan menyisakan satu meter dari semula 4 meter,” sambung Yanto.
Luapan Sungai Ciujung rupanya tidak hanya merugikan pengguna jalan saja, menurut warga bencana itu juga telah menghilangkan puluhan karung berisi gabah milik petani yang baru saja dipanen. “Sungai ini kan berdekatan dengan sawah, jadi setiap banjir pasti masuk ke sawah. Nah kebetulan sebelum kejadian para petani sawah baru saja memanen hasil padinya dan nggak langsung dibawa ke rumah. Jadi puluhan karung beisi gagah hilang terseret derasnya air sungai tersebut,” kata Yanto.
Sementara, Sekretaris Desa Parakan Besi, Rudi Hartono membenarkan, kondisi jalan Parakan Besi kondisinya memprihatinkan. Rusaknya jalan tersebut akibat digerus longsor pasca terjadinya luapan sungai Ciujung.
“Beronjong yang ada itu merupakan bantuan dari pemerintah daerah, namun benjir yang deras membuat penahan tebing itu tak kuat menahan derasnya aliran sungai tersebut,” kata Rudi. “Kejadian bukan yang pertama kali, bahkan setiap kali banjir, jalan ini pasti longsor. Malam kemarin yang terparah dari kejadian sebelumnya,” timpalnya.
Saat disinggung, ada jalan alternatif lainnya agar aktivitas warga Parakan Besi bisa lancar? Kata Rudi ada, tapi kondisinya tidak memungkinkan untuk kendaraan roda empat. “Ini (jalur utama) yang dilintasi mobil maupun motor. Alternatif ada tapi kecil dan kondisinya juga rusak. Intinya perbaikan baik jalan dan yang kena longsor itu membutuhkan anggaran besar sehingga desa belum siap pada anggarannya,” pungkasnya.(mulyana)