SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Kamis (18/08/2022) pagi menggelar puncak rangkaian milad ke-13. Kegiatan ini ditandai dengan orasi dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir serta peresmian Pojok Suara Muhammadiyah (SM Corner).
Dalam kesempatan itu, Haerdar Nashir mengungkapan kebanggaannya terhadap UMT. Sebab meski masih berusia belia, namun UMT dianggap sudah berkiprah luar biasa. Salah satunya adalah dengan jumlah mahasiswa yang telah melebihi 17 ribu serta mempunyai dua tower berlantai 12 dan 19 yang kini sedang berada pada tahap penyelesaian.
“UMT ini mungkin nanti bisa brandingnya UMT 1912 (sembilan belas dua belas). Tagline itu tidak harus kata-kata, 1912 justru orang bertanya dan menyangka berdirinya tahun 1912. Tetapi memang inspirasinya memang tahun 1912 waktu sidang pertama, sidang tahunan PB Muhammadiyah di bawah KH Ahmad Dahlan,” ucapnya.
Dia juga mengajak agar UMT maju di bawah persyarikatan. Ini katanya merupakan jawaban agar amal usaha Muhammadiyah di berbagai tempat tumbuh dan berkembang. Menurutnya, menjalin relasi yang kokoh dengan pengurus persyarikatan dari tingkat ranting hingga pusat, merupakan cara agar amal usaha terus eksis di semua ruang dan waktu.
“Hampir di semua tempat bertumbuhnya amal usaha kita selalu lahir dari rahim persyarikatannya. Karena itu, seiring dengan bertumbuhnya perkembangan ini maka tetap jalin relasi yang kokoh dengan pimpinan persyarikatan,” ucap Haedar.
Membangun relasi amal usaha dengan jajaran pimpinan persyarikatan bukan hanya bersifat organisatoris, melainkan juga ideologis. Sebuah amal usaha tidak akan berkembang jika mencoba untuk memisahkan diri dari induk persyarikatan. Sebab, kata Haedar, nama Muhammadiyah di mata masyarakat telah begitu kuat kepercayaannya sehingga melepaskan amal usaha dengan brand Muhammadiyah hanya akan membuat mereka gulung tikar, cepat atau lambat.
“Relasi dengan persyarikatan itu bukan hanya menyangkut hubungan organisasi tetapi juga menyangkut branding nama Muhammadiyah. Nama Muhammadiyah itu cakupannya bukan hanya nasional tapi sudah masuk internasional,” kata Haedar.
Haedar yakin bahwa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) beserta seluruh jaringan amal usaha akan tetap eksis dan berkembang jika terus merawat relasi dengan pimpinan persyarikatan. Menjalin hubungan dengan induk persyarikatan artinya menanamkan aspek ruhani dan ideologis dalam amal usaha. “Saya yakin UMT dan amal usaha Muhammadiyah yang lain akan makin kuat ketika jalinan organisasi, ruhani, dan ideologisnya tetap kuat bersama pimpinan persyarikatan,” tegas Haedar.
Selain itu, Haedar mengatakan bahwa basis dari seluruh pertumbuhan dan perkembangan amal
usaha adalah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). AIK menjadi basis nilai dalam pengembangan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat, sekaligus berperan sebagai pembeda antara perguruan tinggi Muhammadiyah dengan perguruan tinggi yang lain “AIK menjadi distingtif value, nilai pembeda antara perguruan tinggi Muhammadiyah dengan perguruan tinggi yang lain. Tentu Islam bukan hanya simbol, tetapi juga Islam yang menjadi value yang membuat hidup kita ini bertumbuh maju dan memberi maslahat bagi orang banyak,” kata Haedar.
Sementara Rektor UMY Ahmad Amarullah berharap tema “Bertumbuh Menembus Batas” terus memberikan semangat bagi seluruh civitas UMT meski usianya 13 tahun atau setara anak lulusan SD. “Apalagi untuk usia institusi usia 13 tahun tentu belum apa-apa. Karena itu di usia ini UMT bersemangat untuk terus berjuang mengobarkan memperluas dakwah Muhammadiyah khususnya di Tanah Jawara Banten,” ucapnya. (made)