SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Warga yang tidak memiliki KTP Kota Tangerang namun terdampak pandemi Covid-19 dijamin tetap mendapat bantuan. Pemerintah Kota Tangerang menjamin bantuan tersebut tetap diberikan dengan catatan mereka berdomisili di Kota Tangerang.
Warga terdampak tersebut diminta menghubungi RT atau RW setempat untuk didata. Atau, mereka dapat mendaftarkan secara mandiri dengan mengakess Aplikasi SiGacor (Siaga Corona).
“Jadi kalau enggak ada KTP-nya (KTP Kota Tangerang), warga minta surat domisili dari RT-RW masing-masing. Atau bisa juga lewat aplikasi SiGacor tapi tetap akan diverifikasi juga karena masih banyak yang belum terdata seperti yang di kontrakan,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah melalui teleconference, Senin (13/4).
Terkait bentuk bantuannya, Arief mengatakan Pemkot Tangerang masih mendiskusikan. Sementara di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang telah memutuskan bantuan tersebut berupa uang tunai.
“Saya minta arahan seperti apa supaya jelas dan tidak ada kecemburuan sosial,” kata Arief.
Namun, Arief menambahkan dalam rapat terakhir dengan Gubernur Banten Wahidin Halim kembali mengingatkan untuk mendata ulang khususnya bagi pendatang yang mengontrak dan tidak ber-KTP di Tangerang. Saat ini, lanjutnya, Pemkot Tangerang sudah mendata sebanyak 64.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat Covid-19 di Kota Tangerang.
“Tadi juga pak gubernur ingatkan masih banyak yang belum terdata termasuk di kontrakan dan kita mendata seminggu yang lalu, kemungkinan sekarang bertambah,” katanya.
Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan mengoptimalkan ATM Beras yang ada di 119 masjid untuk membantu masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19. Ini merupakan bagian dari Program Bantuan yang dilaksanakan oleh Pemkot Tangerang untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama wabah Covid-19. Seperti Program Bantuan Beras 5 Kg, Program Bantuan Beras 100 KG untuk setiap RW, dan juga Program Bantuan Uang Tunai Rp 600 Ribu/Bulan untuk warga kurang mampu terdampak Covid-19.
Program ATM Beras ini merupakan kerjasama Pemkot Tangerang dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang. Dan khusus untuk penanganan Covid-19 ini, Baznas menggelontorkan uang senilai Rp750 juta untuk pembelian beras yang akan dibagikan ke masyarakat terdampak COVID-19 secara ekonomi.
Ketua Baznas Kota Tangerang KH. Aslie Elhusyairy, menjelaskan, beras yang dibeli akan disalurkan oleh Baznas kepada masyarakat atau jamaah masjid melalui ATM beras yang ada di masjid-masjid Kota Tangerang.
Untuk masyarakat yang berhak menerima yakni keluarga miskin terdampak yang sudah didata Dinsos dan data warga terdampak yang dilaporkan gugus tugas Kampung Siaga Corona melalui aplikasi Sigacor.
“Pemberian bantuan disalurkan melalui program ATM beras di 119 Masjid se-Kota Tangerang dan lumbung pangan warga di Kampung Siaga Covid yang ada di setiap RW,” ungkap Aslie, Senin (13/4).
Seluruh petugas masjid telah dihimbau untuk bersiap dan menyalurkan beras yang akan segera didistribusikan. Pembagian beras tersebut memprioritaskan warga yang betul-betul terdampak dan kurang mampu.
“Sementara 5 Kg per KK, akan dikaji lagi kebutuhan per KK, beras itu nanti dibagikan oleh UPZ Masjid dengan berkoordinasi kepada satgas Kampung Siaga Corona dengan menerapkan Social dan Physical Distancing. Kami menghimbau UPZ mengantarkan ke rumah-rumah masing warga,” jelasnya.
Selain itu, secara mandiri pihaknya juga telah menyalurkan bantuan kepada warga miskin yang terdampak dengan bantuan paket logistik sembako, bantuan langsung tunai serta pembagian makanan gratis untuk pekerja informasl. Dibagikan juga masker, hand sanitizer serta penyediaan fasilitas cuci tangan di sejumlah titik di Kota Tangerang. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post