SATELITNEWS.ID, TANGERANG—PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Regional Office Jakarta 3 berupaya meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga Bulan Juli 2022, Regional Office Jakarta 3 yang meliputi wilayah kerja Provinsi Banten, Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Jakarta Barat telah berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 4,6 triliun kepada 400 ribu nasabah UMKM.
Regional CEO BRI Jakarta 3, Nazaruddin mengatakan dengan capaian tersebut, BRI Regional Office Jakarta 3 telah merealisasikan 48 persen dari kuota KUR tahun ini. Nazarudin masih cukup optimistis dapat menyalurkan KUR seluruh kuota sebesar Rp. 9,5 triliun sampai akhir tahun.
“Sebagian besar KUR tersebut disalurkan ke sektor produksi. Porsi KUR yang diserap sektor produksi mencapai 52 persen,”ungkap Nazarudin dalam keterangan pers yang diterima Satelit News, Jumat (26/8).
Nazaruddin mengungkapkan salah satu kunci keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR yakni terbentuknya ekosistem digital yang diciptakan oleh perseroan.
“Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR,” ujarnya.
Untuk mencapainya, Regional Office akan melakukan berbagai strategi. Pertama, menyiapkan strategi selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum. Kedua, perseroan memanfaatkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. Ketiga, terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform pasar.id.
Sementara guna menjaga kualitas KUR yang disalurkan, kata Nazaruddin, BRI menerapkan strategi selective growth dan membagi sektor-sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. BRI juga terus memperkuat penggunaan analisa data untuk memperkuat proses credit underwriting serta meningkatkan success rate restrukturisasi.
“Hal tersebut berdampak positif terhadap kualitas KUR yang disalurkan, dimana hingga Juli 2022 NPL KUR BRI tercatat di kisaran 1,99%,” tambahnya.
Strategi lain untuk meningkatkan penyaluran KUR di tahun 2022 yakni melalui optimalisasi ekosistem ultra mikro, yang saat ini menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI.
Nazaruddin menegaskan, terbentuknya holding sinergi ekosistem ultra mikro yang mengintegrasikan seluruh layanan keuangan BRI, Pegadaian dan PNM ke dalam suatu ekosistem besar akan memperkuat peran BRI dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan usaha masyarakat, khususnya segmen mikro dan segmen ultra mikro. (gatot)