SATELITNEWS.ID, SERPONG—Kemenag Tangsel melakukan kegiatan evaluasi penyelenggaraan haji tahun 2022 yang berlangsung di salah satu hotel bilangan Serpong, Selasa (30/8). Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Dedi Mahfudin mengatakan evaluasi dilakukan untuk menjadi bahan untuk penyelenggaraan tahun depan.
“Saya ingin kita semua melakukan refleksi, mengevaluasi, dan melihat kekurangan. Di setiap kegiatan pastinya ada plus dan minus. Yang minus disempurnakan untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M nanti,” ujarnya.
Walaupun, sambungnya, secara umum penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar dan sukses, tapi evaluasi harus dilakukan agar penyelenggaraan haji tahun depan lebih baik lagi.
Disampaikannya, Menteri Agama sempat mengeluh terkait kenaikan biaya penyewaan fasilitas akomodasi dan catering baik pada layanan wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang tidak sesuai harapan.
“Saya membaca di beberapa media, Menteri Agama merasa harga yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 1,5 triliun tidak sesuai dengan peningkatan fasilitas yang diterima jemaah haji, walaupun jemaah haji merasa sangat puas,” jelasnya.
Menurutnya, kalaupun ada kekurangan, itu disebabkan karena ibadah haji tahun 2022 menjadi yang pertama diikuti jemaah asal Indonesia setelah dua tahun tidak bisa berangkat ke Tanah Suci akibat pandemi Covid-19. Satu hal penting yang ditekankan Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel adalah persoalan belum adanya Perda Haji di Kota Tangsel.
“Perda haji sangat penting guna peningkatan mutu pelayanan bagi jamaah haji di samping untuk memenuhi amanat Undang-undang Haji yang harus dilaksanakan oleh Pemda/Pemkot,” ujarnya.
Dedi berharap Pemkot Tangsel segera melakukan percepatan terbitnya Perda haji ini. “Kemenag Tangsel siap mendukung terbitnya Perda haji ini. Semoga tahun depan sudah bisa diterbitkan,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabag Kesra Pemkot Tangsel, Yahya Sutaemi, berjanji akan segera menindaklanjuti dan membicarakannya dengan pimpinan, dan berupaya Perda Haji akan terbit sebelum musim haji tahun depan.
Yahya berharap evaluasi, masukan, dan rekomendari, baik dari KUA, para petugas Kloter dan Non Kloter, KBIHU, dan Seksi PHU dalam rangka menyamakan formulasi dan konsep penyelenggaraan ibadah haji tahun depan.
“Evaluasi dan masukan untuk Pemkot Tangsel dari bapak ibu semua akan kami tindaklanjuti. Semoga ke depan penyelenggaraan ibadah haji di kota Tangsel lebih baik lagi,” ujarnya. (din/bnn/gatot)