SATELITNEWS.ID, LEBAK—Harga daging ayam di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mulai mengalami peningkatan beberapa hari belakangan. Kenaikan terjadi seiring pengumuman pemerintah yang sebelumnya mengumumkan kenaikan harga BBM. Bila harga semula adalah Rp 32 ribu/Kg, maka kini menjadi Rp 35 ribu/Kg.
Kondisi itu pun menjadi keluhan konsumen. Herman salah satunya. Warga Rangkasbitung ini mengatakan, sepekan sebelum kenaikan harga BBM oleh pemerintah, dampaknya sudan mulai dirasakan. Walaupun kenaikannya tidak siginifikan, namun pembeli mulai mengeluh.
“Semula harganya Rp 32 ribu/Kg, kalau sekarang sudah Rp 35 ribu/Kg, jadi naik Rp 3.000 ,” kata Herman, Rabu (07/09/2022). “Jadi setelah BBM naik, harga daging ikut naik, dari distributornya. Infonya biaya angkut barangnya,” sambungnya.
Tidak hanya daging ayam, kenaikan harga BBM juga memicu terjadinya kenaikan harga cabai. Di antaranya cabai merah keriting yang kini dijual mencapai Rp100 ribu dari semula Rp 50 ribu “Harganya naik dua kali lipat kang, sejak BBM naik saja, semula Rp 50 ribu kini jadi Rp100 ribu/Kilogram,” kata Meti seorang pedagang sayuran.
Melihat harga pada naik, dia pun mampu membeli 10 Kilogram cabai keriting saja. Karena, dia juga terkendala modal jika harus membeli stok lebih banyak lagi. “Jadi saat ini harga cukup tinggi, karena biaya ongkos kirim dari distributor cabai ikut imbas BBM jadi otomatis harga cabai juga naik,” ucapnya.
Dirinya juga menambahkan, kenaikan juga akan berimbas pada kebutuhan lainya seperti sayuran dan sembako. “Kalau sudah seperti sayuran juga akan ikut naik. Jadi bahan pangan lainnya harga akan naik, imbas dari BBM naik,” ucapnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan membenarkan jika saat ini harga kebutuhan pokok di Pasar Rangkasbitung mengalami kenaikan. Hal itu, menurut Dedi dipicu naiknya harga BBM. “Kalau cabai betul naiknya cukup drastis, selain karena BBM naik juga dibarengi dengan cuaca ekstrem. Untuk harga kebutuhan pokok lainnya juga masih stabil,” pungkasnya.(mulyana)