SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Diduga akibat korsleting listrik, gudang pembakaran batok kelapa sawit di Kampung Cina, Desa Tegalangus, Kecamatan Teluknaga dan satu unit rumah di Kampung Petey, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, ludes terbakar, Selasa (14/4) malam.
Salah satu warga Kampung Cina, Desa Tegalangus, Kecamatan Teluknaga, Wiwi mengatakan, insiden kebakaran gudang batok kelapa diduga terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, saat kondisi pabrik dalam keadaan tanpa karyawan.
Kata Wiwi, api yang besar, merembet ke rumahnya dan separuh rumahnya pun ikut terbakar. Dia tidak mengetahui ketika api berkobar dengan besar. Pasalnya, dia sedang berada di dalam kamar.
“Saya tahu ada kebakaran dari orang lain gedor-gedor pagar. Waktu itu saya lagi di dalam kamar, begitu saya keluar kaget lihat api sudah besar membakar pabrik batok kelapa sawit dekat rumah saya,” kata Wiwi kepada Satelit News, Rabu (15/4).
Wiwi mengaku tidak merasakan tanda-tanda terjadinya kebakaran didekat rumahnya. Hanya saja dia mendengar teriakan para tetangganya, bahwa telah terjadi kebakaran dan memintanya untuk keluar rumah.
“Tidak terasa panas, padahal dekat banget dengan rumah saya. Mungkin saya lagi nonton tv, jadi tidak tahu ada kebakaran. Saya hanya dengar suara orang teriak kebakaran-kebakaran,” jelasnya.
Komandan Unit Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Pakuhaji, Suhadi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 2 unit mobil dan 10 personel anggota untuk melakukan pemadaman api di sekitar pabrik dan rumah terdekat. Menurutnya, warga setempat sempat mencoba memadamkan api dengan alat seadanya.
“Kita turunkan 2 mobil beserta 10 personel dari Pakuhaji dan Kosambi, alhamdulillah api bisa dipadamkan semua sekitar jam 21.45 WIB, tanpa ada hambatan,” ungkapnya.
Di tempat yang terpisah, kebakaran juga terjadi di Kampung Petey, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja. Kapolsek Balaraja Kompol Feby Herianto mengatakan, sebagian rumah milik Ana Mariana (korban) mengalami kerusakan akibat kebakaran. “Memang hanya bagian dapur saja, tetapi cukup parah,” jelasnya.
Lanjut Suhadi, api dapat dipadamkan pihak Damkar Kabupaten Tangerang, dibantu dengan hujan deras sekitar pukul 21.45 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, hanya saja kerugian yang dialami Ana mencapai Rp 60 juta.
“Hanya dapur saja, tidak ada korban jiwa ataupun luka, kerugian mencapai Rp60 juta,” katanya.
Sementara itu, Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan, dalam satu hari ada tiga peristiwa kebakaran. Lanjutnya, diantaranya di wilayah Kecamatan Teluknaga, Balaraja, dan Pasar Kemis. Kata dia, semua kejadian dikibatkan korlseting listrik. Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati.
“Dalam sehari ada tiga peristiwa kebakaran. Semuanya diakibatkan korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian itu. Hanya saja kerugian ditotal mencapai ratusan juta,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post