SATELITNEWS.ID, TANGERANG—PT Tangerang Nusantara Global (TNG) tengah melakukan penataan di Kawasan Kuliner Pasar Lama, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang. Pada tahapan awal, PT TNG melakukan pengecatan membuat blok penanda untuk para pedagang. Hal tersebut diungkapkan Edi Candra, Dirut PT TNG.
“Anggaran di tahap awal ini kita tidak besar, anggaran real saja. Estimasi paling ngecat sekitar Rp 40 juta,” ujarnya saat ditemui. Ia mengatakan, terdapat perubahan konsep penataan wisata kuliner tersebut. Hal itu berdasarkan masukan yang diterima oleh pihaknya.
“Ada sedikit perubahan, faktor pertama ketika banyaknya kita menyerap aspirasi masyarakat menginginkan bahwa jalan tetap harus 24 jam. Karena di awal implementasi pertama banyak masukan, dari masyarakat, PKL, pemilik toko dan sebagainya, masyarakat. Ini sudah sesuai yang diharapkan oleh masyarakat,” papar Edi.
“Tetapi bukan berarti yang pertama itu tidak ada landasan. Ada dasarnya, pertimbangan, perencanaan ada,” sambungnya. Saat ini, pihaknya tengah fokus melakukan penataan PKL terlebih dahulu. Bahkan, akan dibatasi jumlah pedagang yang berjualan.
“Ini baru berkenaan dengan, inikan bertahap melakukan penataannya, jadi belum pembangunan secara fisik. Tapi baru penataan PKL- nya dulu, daya dukung dan daya tampung PKL itu lebih kurang yang disepakati itu 247 pedagang,” jelasnya. Menurutnya, jumlah pedagang sudah melebihi kapasitas lingkungan itu. Atas hal tersebut, pihaknya memberikan rekomendasi tempat berjualan di Mall Metropolis Town Square.
“Terakhir kita melakukan survei, totalnya ada 338 pedagang. Sementara ini yang bisa tertampung 247 itu. Otomatis yang tidak terpampung itu kita berikan relokasi di Mall Metropolis di samping itu ada alternatif baru di Pasar Anyar bekas Gedung Borobudur lantai II,” katanya. “Karena juga daya tampungnya juga kan disesuaikan. Karena kalau tidak diatur dibatasi lama- lama jadi semrawut. Bisa nambah terus tidak terkontrol. Data yang dimiliki Perindagkop dan UKM menjadi dasar kita,” lanjut dia.
Dikatakan kedua lokasi tersebut berpotensi untuk para pedagang berjualan. “Sebenarnya itu lebih potensial, kalau analisis sendiri sih semua ada potensi. Nanti juga kan akan hadir pemerintah dalam hal supaya bisa berkembang sama seperti pasar lama. Nah pemerintah akan hadir di situ. Akan ada musik dan lain sebagainya. Kebijakan kebijakan yang bisa mendatangkan pengunjung. Dia duanya punya potensi, kita berikan opsi kepada yang tidak tertampung,” ungkapnya.
Sebagai informasi, untuk konsep penataan yang baru tidak ada penutupan jalan. Akan diberikan ruang 4 meter untuk pengendara yang melintas. “Jam operasional sudah disepakati baik masyarakat dan pedagang, hari senin sampai kamis dimulai jam 5 sore,” pungkasnya. (mg03)