SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Program 1.000 da’i di Pesantren Tahfiz Adh Dhuhaa, Jalan Sandong Raya Kampung Bulak Santri, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang mulai dilaksanakan. Kegiatan itu guna mencetak regenerasi pendakwah di Indonesia.
“Ini program kami pesantren dengan Bamuis BNI yang memiliki program 1.000 dai. Dengan program ini yang sudah berjalan, kami melihat sangat cocok untuk para santri,” ujar Rohimudin Husien, Kepala Program 1000 Da’i, Senin (12/09/2022).
Ia memaparkan, kegiatan tersebut berjalan selama enam bulan. Nantinya, para santri akan digembleng untuk menjadi pendakwah yang bisa mensyiarkan ke masyarakat luas. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi seperti sekarang. “Pembukaanya kita sudah mapping selama 6 bulan. Dengan pemateri kita racik, Insya Allah sehingga ini bisa menjadi kaderisasi dakwah,” jelasnya.
“Kalau dulu mondok, dahulu kan tidak semua segmentasi ke dakwah. Mungkin ada di kitab saja, atau apa. Dan ini membuka peluang untuk kita para alumni pesantren, oh begini loh dakwah, begini loh teorinya. Dengan begitu anak-anak kita lulusan pesantren mereka sudah siap menjadi dai. Karena mereka sudah punya basic untuk memolesnya,” sambungnya.
Terdapat 40 santri yang mengikuti program selama 6 bulan ini yang diharapkan dapat menyerap. Sehingga dengan demikian seluruh ilmu yang diberikan dapat diberikan dan diterima oleh masyarakat nantinya. “Nanti kita maping mana yang suka dakwahnya anak muda, kan beda-beda. Supaya kita punya kader kader baru,” katanya.
Sudirman, Direktur eksekutif Bamuis BNI mengungkapkan, pada 2020 program itu mulai dijalankan. Pihaknya melihat sedikitnya jumlah pendakwah menjadi salah satu yang mendasari. “Jadi program dai ini sudah dimulai tahun 2020, jadi program 1000 dai ini kita dengan melihat jumlah dai di Indonesia sangat sedikit. Kita harapkan dai ini bisa meningkatkan mutu kualitas muslim di Indonesia supaya melaksanakan semua kewajibannya, paling tidak kewajiban agamanya. Untuk menyebarkan ke masyarakat luas,” terangnya.
“Program kita ini yang pertama bekerja sama dengan universitas, ini dai-dai memang yang sedang kuliah. Secara prinsip mereka sudah dibekali keagamaan. Cara menjadi dai gimana, komunikasi, cara merayu supaya orang itu bisa melakukan hal yang lebih baik. Salah satunya juga media media apa yang bisa dipakai komunikasi apalagi sekarang media digital,” pungkasnya. (mg03)