SATELITNEWS.ID, LEBAK—Guru honorer di lingkungan madrasah swasta meminta pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan mereka. Sebab, upah yang didapat jauh dari kata layak. Keluh kesah itu diungkapkan salah satu guru yang ikut acara ngobrol pendidikan Islam yang digelar di salah satu hotel di Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Senin (19/09/2022).
Ahmad Furqon salah satunya. Selain honor yang jauh dari kata cukup, para guru madrasah honorer juga mengeluhkan akan sisten rekrumen tenaga P3K yang hanya mengakomodir tenaga honorer yang bekerja di madrsah negeri saja. Sementara, guru yang mengajar di madrasah swasta tidak didata.
“Akhir – akhir ini ada kegiatan pendaatan guru honorer untuk dijadikan P3K. Tapi kesempatan itu hanya dibuka untuk guru honorer di madrasah negeri saja, swasta tidak,” ungkap Furqon. “Kita harap ke depan, pemerintah juga ikut memperhatikan kesejahteraan guru honorer di sekolah-sekolah swasta,” timpalnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten Nanang Fatchurrochman membenarkan, kesejahteraan para guru honorer hingga saat ini masih belum terjamin. Bahkan di Kabupaten Lebak, masih ada guru honorer yang mengajar di madrasah yang mendapatkan honor berupa hasil bumi.
“Guru honorer masih kurang sejahtera, seperti di Lebak dan Pandeglang masih ada yang dihonor Rp 50 ribu dan bahkan ada yang dihonor dengan hasil bumi. Ada yang dengan pisang, dan lain-lainnya,” kata Nanang di hadapan para kepala madrasah yang hadir di acara itu.
Nanang mengakui bahwa tingkat kesejahteraan para guru honorer sendiri masih sangat rendah, hal itu tentunya menjadi catatan bersama. Dia mengapresiasi para tenaga guru madrasah di Banten, pasalnya ditengah keterbatasan honor tadi, sekolah madrasah di Banten yakni MAN Insan Cendekia Serpong telah berhasil menjuarai nilai UTBK tertinggi se Indonesia. “Ini luar biasa, maka mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini,” ujarnya.
Hadir dalam forum diskusi itu, anggota Komisi VIII DPR RI Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya. Dia mengaku akan menyampaikan aspirasi khususnya tentang kesejahteraan guru honorer itu langsung kepada Menteri Agama Yaqut Cholil.
“Kemarin kita rapat dengan Kemenag tentang pagu anggaran. Kami pun bertanya-tanya bagaimana nasib guru-guru yang honorer yang kalau mau menjadi P3K Ini kuotanya yang disediakan oleh pemerintah pusat itu hanya sedikit, berbeda sekali dengan guru-guru yang dari pendidikan umum. Nah Gus Menteri waktu itu menjawab kami saya siap, kami di Kementerian Agama siap fasilitasi apalagi yang memenuhi syarat tertentu. Tapi InsyaAllah saya akan terus perjuangkan aspirasi dari para guru ini,” kata Hasbi.
“Saya ingin membawa hasil aspirasi dari acara ngobrol pendidikan Islam ini, saya akan bawa ke Kementerian Agama bahwa Kemenag harus lebih diperhatikan lagi, diperhatikan dalam sisi anggaran tentunya karena kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di daerah kita masing-masing,” Imbuhnya.(mulyana)