SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Puluhan orang berunjuk rasa mendatangi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada Senin (19/9). Mereka menolak kenaikan harga BBM serta meminta Pemerintah Kota Tangerang menandatangani penolakan kenaikan harga.
Aksi penolakan kenaikan harga BBM ini melibatkan beberapa unsur masyarakat, mulai dari mahasiswa, pengemudi angkutan umum, aktivis dan driver ojek online. Aksi tersebut mendapat pengawalan petugas Polres Metro Tangerang Kota.
Pantauan di lokasi, koordinator aksi menyuarakan tuntutan dengan mobil komando. Disela-sela orasi, ada pula seni pertunjukan pencak silat. Kodel Anta, salah seorang pengendara ojek online mengaku dirinya merasa keberatan dengan adanya kenaikan BBM.
“Jelas sangat memberatkan, karena semua juga jadi serba naik,” sebut dia, Senin (19/9/2022).
Kata dia kedatangan dia kali ini juga menuntut Pemerintah Kota Tangerang dapat membela hak rakyatnya. Apalagi saat ini masyarakat baru berupaya meningkatkan perekonomian setelah dilanda covid-19.
Koordinator Aksi Saiful Basri mengatakan kenaikan BBM oleh pemerintah akan sangat berdampak bagi masyarakat menengah ke bawah.
“Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan pada ketidakstabilan ekonomi secara umum karena berdampak ke semua sektor, termasuk harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat, yang dapat mengakibatkan inflasi dan penurunan daya beli. Mengingat 61% konstribusi PDB Indonesia bergantung pada produk UKM,” sebutnya.
Saiful menyatakan Pemerintah yang semestinya memulihkan perekonomian nyatanya malah membebani masyarakat dengan kenaikan BBM.
“Semestinya pemerintah fokus untuk memulihkan perekonomian rakyat dan memutus mata rantai covid-19 di dalam negri, pasca pandemi ini dan tuntaskan setiap peristiwa yang terjadi di negara ini. Agar perekonomian masyarakat cepat pulih,” jelasnya.
Dia menambahkan dalam aksi lanjutan ini mereka menyatakan sikap dengan dua poin. “Kita meminta pemerintah daerah menandatangani surat pernyataan yang sudah kita siapkan selaku masyarakat Kota Tangerang dengan kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan BBM,” katanya.
“Menolak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Dan pemerintah pusat agar menjaga dan menstabilkan harga-harga bahan pokok. Kami menginginkan hari ini ada perwakilan pemerintah daerah Kota Tangerang untuk menandatangani surat pernyataan ini,” pungkasnya. (mg3/gatot)