SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jalan di Pasar Bengkok Kecamatan Pinang dialihkan sementara. Pemberlakuan pengalihan mulai Sabtu (18/04) pukul 06.00 -10.00 WIB. Pengalihan sementara jalan di Pasar Bengkok tersebut hasil keputusan rapat koordinasi tiga pilar, Kecamatan Pinang, Polsek Cipondoh dan Koramil 01 Tangerang, dengan Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman di halaman kantor Kecamatan Pinang Jalan HR Rasuna Said, Kamis (17/04) .
Rapat koordinasi itu dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan Arsip Daerah Kota Tangerang Sayuti, Sekretaris Kecamatan Pinang Tihadi A, Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Ketua PMI dan KNPI serta unsur masyarakat di wilayah Kecamatan Pinang membahas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kecamatan Pinang.
Inti bahasan dalam pertemuan itu di antaranya setiap pengunjung Pasar Bengkok diharuskan melakukan cuci tangan menggunakan sabun. Selain itu selama pemberlakukan PSBB ada pengalihan sementara arus lalu lintas di kawasan Pasar Bengkok pukul 06.00 sampai 10.00 WIB.
“Kita terus melakukan upaya maksimal dalam mencegah meluasnya wabah Covid 19 ini. Khususnya di Pasar Bengkok. Di sana kami sediakan water torn besar berisi air dan sabun untuk cuci tangan. Semua pengunjung wajib cuci tangan,” papar Sekretaris Kecamatan Pinang, A. Tihadi, kemarin.
Dikatakannya pasar tidak bisa ditutup karena di sini perkulakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Pedagang dan pengunjung diwajibkan memakai masker. Masyarakat harus diberi edukasi dalam mencegah penyebaran virus korona ini wajib mengenakan masker.
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo dalam kesempatan itu menegaskan pemberlakuan PSBB di wilayah Kota Tangerang mulai 18 April 2020 pukul 00.00 WIB. Untuk pelaksanaan PSBB itu, Gatot menyebutkan aktualisasinya perlu ada langkah taktis Pemerintah Kota Tangerang dibantu TNI dan Polri. TNI dan Polri membantu Pemkot Tangerang menegakkan aturan PSBB untuk menyetop penyebaran covid 19.
Gatot berpesan kepada pemangku wilayah, jangan sampai ada warga yang tidak makan akibat PSBB. Maka itu, sambung dia perlu optimalisasi lumbung warga. Dikatakannya, kehati-hatian kita jangan menimbulkan kepanikan berlebihan di masyarakat. DPRD Kota Tangerang ingin bersama dengan pemangku kepentingan dalam menanggulangi pandemi Covid 19. “Semua program kita pending. Kita fokus penanggulangan Covid- 19. DPRD melakukan rasionalisai anggaran sebesar Rp17 miliar,” ungkap Gatot Wibowo.
Kapolsek Cipondoh, Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan, pencegahan wabah Covid 19 harus didukung semua pihak. Jika tidak kita cegah, maka penyebaran Covid-19 ini, kata Kapolsek rumah sakit tidak akan bisa menampung. Maka itu ia mengajak semua masyarakat untuk disiplin mulai dari diri sendiri.
“PSBB itu bukan penutupan atau penyekatan melainkan pembatasan akses. Diharapkan hasilnya dalam 14 hari ke depan dapat memutus mata rantai Covid 19. Penggeseran lintas sosial diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Virus Corona,” ujar Kapolsek Cipondoh.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Abduh Surahman menjelaskan beras dari Pemkot Tangerang yang kini sudah diserahkan ke tiap RW itu bukan untuk dibagi-bagikan kepada seluruh warga. Melainkan beras tersebut untuk cadangan ketika PSBB ada warga yang benar-benar membutuhkan.
“Bila ada beras jelek berkutu, laporkan saja ke kelurahan, kemudian diteruskan ke kecamatan lalu disambung ke kami. Kami akan ganti. Ini kan beras dari Bulog. Sedangkan nanti bila datang beras dari Dinas Sosial, kemudian ada berkutu maka lapornya harus ke Dinsos. Dinsos tengah mekakukan pendataan warga penerima bantuan,” papar Abduh Surahman.(made)
Diskusi tentang ini post