SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Tak biasa, itulah profesi Ngadiman (38). Warga Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini memiliki usaha yang berbeda dari kebanyakan pelaku UMKM. Ia membuka jasa bengkel miniatur bus.
Bengkel miniatur bus banyak dicari oleh penghobi miniatur bus. Kehadirannya membantu mereka mengembalikan kondisi miniatur bus yang mengalami kerusakan seperti sedia kala.
“Usaha ini dibuka tahun 2016. Awalnya saya berpikir banyak pengrajin miniatur bus termasuk saya, tetapi yang memperbaiki enggak ada, maka itu saya buka, saya berpikir saya bisa membuat miniatur bus kenapa enggak bisa memperbaiki, akhirnya saya buka bengkel miniatur bus,” ungkap pria yang akrab disapa Anan ini belum lama ini.
Dikatakan Anan, bengkel miniatur bus tidak hanya menerima jasa memperbaiki bagian miniatur bus yang rusak saja tetapi juga menambah bagian bus sesuai dengan model-model terbaru. “Mulai dari ganti kaca, ganti ban, ganti kursi dari seat 2-3 ke 2-2, mengganti livery hingga mengganti model AC ke model baru,” ujar dia.
Penghobi miniatur bus telah mengetahui keberadaan bengkel Anan dari jejaring komunitas dan medsos. Harga perbaikan yang ditawarkan oleh Anan bervariasi tergantung tingkat kesulitan dari kerusakan atau penambahan model yang diinginkan oleh pelanggannya.
Sebelum menekuni usaha bengkel miniatur bus, Anan merupakan pengrajin yang telah memproduksi puluhan minatur bus dari berbagai jenis.
Anan menjelaskan, membuat miniatur bus dipelajari dari tetangganya yang juga pengrajin miniatur bus. Selain itu Anan juga belajar secara otodidak menyesuaikan dengan keinginan pembeli. Saat itu membuat miniatur bus bukan pekerjaan utamanya namun untuk mengisi waktu luang di rumah.
Sebelum menerima pesanan Anan telah mempraktikkan kemampuannya dengan membuat 2 miniatur bus yakni bus PO Shantika dan PO Haryanto sebagai percontohan.
Ia pun memanfaatkan media sosial dan komunitas pecinta bus untuk memasarkan produknya. “Setelah dishare di medsos mulai ada pesanan satu persatu hingga saat ini tetapi pesanan sepi saat Covid melanda,” ujar dia.
Ia mengatakan, proses membuat miniatur bus dimulai dari membuat wajah depan belakang dilanjutkan membuat rangka AC dan rangka kiri-kanan. Adapun bahan yang digunakan beragam mulai dari triplek hingga resin.
“Untuk bahan baku tidak ada kesulitan, kadang-kadang terkendala di resin tetapi masih tersedia dipasaran,” kata dia.
Untuk membuat 1 unit miniatur bus, Anan membutuhkan waktu 3-4 tergantung skala dan pesanan. Menurutnya waktu tersebut sangat wajar dalam membuat miniatur bus yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi.
“Untuk buru-buru hasilnya kurang maksimal karena ini kan handmade bukan pabrikan,” ujarnya.
Karya Anan tak hanya diminati oleh penghobi miniatur bus dari Jabodetabek saja namun telah menjangkau pulau Jawa, hingga ke Sulawesi.
Miniatur bus buatan Anan ditawarkan kepada pemesan dengan harga mulai dari 1,3 juta untuk miniatur polos dan 1,5 juta untuk miniatur bus dengan livery. Harga juga tergantung kepada jenis bus, serta tingkat kesulitan salah satunya membuat miniatur bus produksi tahun lawas hingga terbaru yakni bus High Deck.
“Semakin real dengan aslinya maka harga semakin naik, “ujar Anan. Anan mengaku membuat headlamp merupakan bagian tersulit dalam membuat miniatur bus. Headlamp atau lampu depan harus dibuat sesuai dengan aslinya.
Sementara untuk ban Anan membeli secara daring sebab ia tidak memiliki cetakan membuat ban.
“Skala yang biasa dibuat 1:20, ada juga skala 1:50 , semakin kecil skala semakin rumit karena semakin kecil miniaturnya dan semakin menyerupai dengan aslinya,” ujarnya.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan aslinya Anan pun harus ke terminal untuk melihat secara langsung bus pesanan pelanggannya. Terkadang terdapat bus langka yang hanya datang di waktu tertentu ke Terminal Poris.
“Kita ukur busnya panjangnya berapa, diameter berapa lalu dihitung skalanya, begitu juga dengan livery body kita buat sama dengan aslinya,” ujar dia.(made)