SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Festival Al Azhom 2022 sukses besar. Salah satu faktor kesuksesan festival yang sudah dua tahun absen adalah dibukanya pameran Artefak Rasulullah Muhammad Saw di Gedung MUI Kota Tangerang, Masjid Al Azhom mulai Jumat (23/9) lalu.
Ribuan orang berbondong-bondong “membanjiri” pameran di kawasan masjid dengan kubah terbesar di Asia Tenggara itu. Sejak pagi hingga malam hari, barisan pengunjung seolah tak berhenti. Kerinduan terhadap sang Nabi Besar membuat mereka rela antre untuk menyaksikan peninggalannya.
Pengunjung yang datang tak hanya berasal dari Kota Tangerang. Sebagian berasal dari luar daerah. Mereka sengaja datang untuk menyaksikan artefak Rasulullah mau pun peninggalan para sahabat Nabi yang turut dipamerkan.
Dedi Junaidi, warga Serpong Kota Tangerang Selatan ini mengaku sangat ingin melihat artefak Rasulullah. Dia bahkan mengajak satu orang anaknya yang masih duduk di sekolah dasar untuk melihat pameran tersebut.
“Sangat luar biasa, pengen melihat langsung seperti apa barang barang yang ada di dalam ruangan. Ramai terus tidak berhenti berhenti pengunjungnya,” urainya saat ditemui seraya menunggu antrean masuk, Minggu (25/9).
Muhammad Issac Mahmudi, ketua panitia pameran artefak benda peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menjelaskan masyarakat yang ingin melihat benda tersebut bisa melakukan registrasi online maupun offline. Diakuinya, antusiasme masyarakat untuk melihat artefak ini sangat besar. Pendaftar yang sudah melakukan registrasi hingga saat ini mencapai ribuan.
Pameran artefak ini akan dibuka selama 13 hari hingga 5 Oktober 2022 mendatang. Masyarakat diimbau untuk segera melakukan pendaftaran agar dapat dilakukan penjadwalan.
Adapun 18 artefak dari museum Malaysia yang dipamerkan, diantaranya turban, jenggot Nabi Muhammad, rambut, darah sisa bekam, tanah makam Nabi Muhammad, tongkat, busur, dan pedang cucu Rasulullah, Sayyidina Husein. Dalam pameran tersebut, banyak juga para pengunjuk yang menghirup aroma serban peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Dia menambahkan, selama pameran berlangsung, terdapat sejumlah petugas yang melakukan penjagaan dan perawatan.
“Selama pameran tim kita ada 8 orang yang melakukan penjagaan, dan perawatan. Jika diluar pameran kita ada safe house untuk perawatan,” ujar Issac.
Artefak yang dipamerkan berasal dari museum di Malaysia. Benda-benda tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan puluhan tahun oleh Profesor Abdul Manan Bingung Embong asal Malaysia.
“Ini arkeolognya almarhum tahun kemarin profesor Abdul Manan bin Embong dari Malaysia. Beliau memang meneliti khusus peninggalan Rasulullah selama 30 tahun. Beliau mengumpulkan ini semua dari seluruh dunia tentunya,” paparnya.
“Dan Alhamdulillah terkumpul barang barang ini malah justru beliau mengumpulkannya dengan hal ilmiah seperti dimasukan laboratorium,” sambungnya.
Pameran ini kata dia merupakan yang pertama dan terbesar di Kota Tangerang. Untuk masyarakat yang ingin melihatnya bisa datang ke gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang.
“Di Kota Tangerang kali pertama ini yang terbesar. Kita ada dua konsep. Yang pertama konsep pameran yang kedua konsep tabarukan. Kalo konsep tabarukan mungkin ke pesantren pesantren, kiai dan itu biasanya kita gelar hanya jenggot dan rambut hanya beberapa item saja. Kalau yang besar dan selama 13 hari seperti ini baru,” paparnya.
Pameran ini dibuka Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah bersama Wakil Wali Kota Sachrudin, Sekretaris Daerah Herman Suwarman serta Ketua MUI Kota Tangerang Baijuri Khotib. Mereka meresmikan pembukaan pameran dengan memotong pita.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Sachrudin melihat-lihat artefak yang dipamerkan. Arief dan Sachrudin juga sempat mencium aroma sorban Nabi Muhammad Saw.
“Semoga melalui pameran ini kita belajar tentang perjalanan Rasulullah Saw membawa kebaikan, kemaslahatan dunia akhirat bagi kita semua,”pungkasnya. (mg3/gatot)