TANGERANG, SNID–Ibu negara Iriana Joko Widodo bersama Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (Oase) Indonesia Maju mengunjungi korban banjir di Perumahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Jumat (3/1) pagi. Didampingi Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah dan Ketua TP PKK Kota Tangerang Aini Suci Wismansyah, Iriana memberikan bantuan kepada para korban. Bantuan juga diberikan Menteri Sosial Juliari P Batubara di Perumahan Ciledug Indah.
Perumahan Periuk Jaya merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir sejak Rabu pagi. Selain melihat kondisi dan situasi pengungsi, Ibu Negara juga bercengkrama dan memberikan bantuan pada warga yang mengungsi.
“Sabar ya ibu-ibu, banjirnya sudah surut, bantuan juga terus datang. Kita berdoa semoga banjir tidak terjadi lagi,” ucapnya sembari membagikan logistik bagi korban banjir yang berkumpul di Puskesmas Periuk Jaya.
Selain itu, Iriana Joko Widodo bersama anggota OASE juga memberikan bantuan untuk anak-anak seperti kaos, mainan, buku, alat tulis dan lainnya saat berjalan mengitari Perumahan Periuk Jaya melihat sisa-sisa kondisi bekas banjir.
“Sini mana anak-anak, buku sama alat tulisnya nanti dipakai ya,” imbuh Iriana.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah pun mengucapkan terima kasihnya kepada Ibu Negara beserta jajaran OASE yang telah memberikan bantuan logistik bagi warga Perumahan Periuk Jaya.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Tangerang dan masyarakat tentunya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Negara, Ibu Wakil Presiden dan OASE karena sebenarnya wilayah ini tidak pernah banjir, namun tiba-tiba meluap dan masuk perumahan warga,” ungkap Walikota.
Walikota meminta warga untuk bisa bersabar, sebab penyaluran bantuan terus dimaksimalkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.
“Penanggulangannya terus dilakukan, kita berdoa kedepan semakin baik. Kita juga berharap masyarakat tidak buang sampah sembarangan, jaga lingkungan dan galakkan hidup bersih dan sehat untuk anak kita dimasa depan,”
Usai surutnya banjir di Perumahan Periuk Jaya, meninggalkan banyak lumpur dan sampah yang terseret arus banjir. Walikota menginstruksikan aparat dari BPBD, DLH, PUPR dan Satpol PP untuk bersiaga di posko membantu warga melakukan pembersihan dan menyediakan air bersih serta bantuan lainnya.
“Seluruh jajaran BPBD dan lainnya bersinergi dengan anggota TNI dan Polri akan kerja bakti sama-sama dengan masyarakat untuk melakukan pembersihan,” tandasnya.
Di hari yang sama, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama Menteri Sosial Juliari P. Batubara mendatangi wilayah Ciledug Indah untuk memberikan bantuan langsung kepada korban yang terdampak banjir. Kendati dengan kondisi cuaca yang hujan lebat, Walikota bersama Mensos tak berhenti untuk memantau area Perumahan Ciledug Indah yang mulai surut dari banjir.
“Kami Kemensos meninjau ke Kota Tangerang khususnya di Perumahan Ciledug Indah, Kecamatan Karang Tengah karena kami mendapatkan informasi bahwa ini salah satu daerah yang parah disebabkan oleh luapan debit air dari Kali Angke,” jelas Juliari.
Selain itu, Juliari bersama rombongan Kemensos datang dengan menbawa bantuan yang khususkan untuk anak-anak.
“Kadang kita sering kali lupa di pengungsian itu ada anak-anak dan balita yang perlengkapannya berbeda dengan orang dewasa, jadi kita bawakan bantuan seperti popok, susu, selimut bayi, dan banyak lagi,” paparnya.
Disamping melakukan pengecekan area banjir dan posko kesehatan, Juliari menambahkan Kemensos akan memberikan bantuan lainnya berupa santunan bagi korban meninggal dunia sebanyak 15 juta rupiah per korban.
“Itu nilainya 15 juta rupiah per korban, tapi menunggu verifikasi dan validasi dari pemerintah daerah setempat kalau sudah terkonfirmasi kita berikan cash, itu prosesnya cepat kok tidak lama,” ungkapnya.
Sementara itu, sebanyak 221 lokasi banjir di Kota Tangerang telah surut dan kering, Jumat (3/1). Para korban mulai kembali ke rumah untuk membersihkan tempat tinggalnya masing-masing.
Aktivitas bersih-bersih rumah dilakukan warga dengan dibantu aparat. Seperti yang terlihat di Perumahan Pondok Arum Karawaci. Warga bersama para petugas PUPR wilayah 4, yang meliputi Cibodas dan Jatiuwung, terlihat mereka saling bahu-membahu membersihkan sisa material maupun lumpur dampak banjir.
Salah satu warga terdampak banjir, Suhaybu mengaku, banjir yang surut sejak pagi membuatnya kembali ke rumah untuk bersih-bersih, setelah mengungsi di rumah keluarganya. Terlebih ia memiliki usaha isi ulang air minum yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
“Sejak surut tadi pagi, saya bergegas kembali ke rumah untuk membersihkan rumah dari sisa banjir,” ujarnya saat membersihkan kios isi ulang air minumnya.
Salah satu petugas PUPR, Ariyadi, menuturkan, sudah kewajiban saya dan teman-teman petugas lainnya untuk memberikan bantuan kepada warga terutama yang saat ini terdampak banjir.
“Ada dan nggak ada bencana, sudah menjadi tugas kami bantu warga,” ucapnya, disela bebersih dengan warga Perumahan Pondok Arum.
Di perumahan Periuk Jaya Permai Kota Tangerang, aktivitas bersih-bersih rumah juga dilakukan warga setempat. Perumahan yang terendam hingga 1.5 meter itu menjadi salah satu lokasi banjir terparah.
Ita Kustantina (43), warga Periuk Jaya Permai, mengatakan banjir tahun ini paling parah. Biasanya, kata Ita, banjir hanya sebetis orang dewasa.
“Biasanya rumah saya tidak sampai terkena banjir tapi tahun ini rumah saya terendam hingga sepinggang orang dewasa,” ujarnya.
Banjir menyebabkan para korban terkena penyakit seperti gatal-gatal, ISPA, penyakit lambung, badan sakit (melgia) dan juga diare. Jumlah warga yang terkena penyakit ini mencapai 190 orang dengan penyakit terbanyak gatal-gatal dan melgia pada orang dewasa serta ispa pada anak-anak.
Suhendra, dokter Puskesmas Periuk Jaya mengatakan pasca banjir ISPA merupakan penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak karena cepat menular. Untuk saat ini yang datang ke puskesmas sudah mulai berkurang karena obat telah tersedia di posko terdekat. (mg1/iqbal/gatot)
Diskusi tentang ini post