SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang menyebut, petani tambak Bandeng di wilayah Serang Utara, saat ini mengalami kesulitan benih. Hal itu dikarenakan, semenjak adanya wabah Covid -19, benih Bandeng yang biasanya didatangkan dari Bali, kini terhenti pengirimannya.
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, budidaya Bandeng air payau bagi masyarakat di Serang Utara, sebetulnya sangat menjanjikan. Karena penjualan bandeng sangat mudah, apalagi kualitas bandeng dari Kabupaten Serang ini tidak bau lumpur.
“Kalau Pasar Bandeng, tidak terlalu susah. Bisa dijual ke Jakarta, kita punya kelebihan. Bandeng Serang itu tidak bau lumpur, lebih gurih dibanding dengan Bandeng dari Lampung, Jawa Tengah, Indramayu dan Cirebon. Itu yang kita unggulkan,” kata Suhardjo, kemarin.
Namun semenjak adanya wabah Covid-19 tambahnya, para petani budidaya Bandeng saat ini kesulitan mendapatkan benih. Sebab benih yang biasanya didatangkan dari Bali, saat ini terhenti. Sementara di wilayah Kabupaten Serang, belum ada pembenihan Bandeng.
“Jadi pembenihan Bandeng masih didapat dari Bali didaerah Gondol, itu pusatnya disana. Karena ada teknologi khusus, kan kalau Bandeng itu induknya satu ekor ada 7 sampai 8 kilo. Bandeng itu jenis perenang cepat, jadi perlu wadah yang besar untuk menampuk induknya, perlakukannya lebih rumit. Dulu pernah ada pembenihan punya Balai Provinsi Banten di Banten Selatan, fasilitas cukup bagus, hanya hancur kena tsunami akhir tahun 2018 lalu,” tambahnya.
Menurutnya, dengan adanya kendala benih tersebut, pihaknya berencana mendorong para petani budidaya ikan Bandeng untuk beralih ke Budidaya Nila Salin. Beberapa petani-pun belum lama ini, sudah diajak untuk berlatih di Karawang.
“Di Karawang ada pembenihannya, punya UPT-nya KKP. Disana ada yang produksi Nila Salin, jadi nanti kita ambil benih kesana, kita sudah ada MoU. Sehingga bisa menyuplay, berapa kebutuhan kita,” ujarnya.
Ditambahkannya, berdasarkan data yang dimilikinya, petani budidaya ikan Bandeng yang tersebar di Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Tanara, semuanya ada sebanyak 300 orang. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post