SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sejumlah pelanggan Perusahaan Umum Daera (Perumd) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang telah melaporkan kondisi aliran air di wilayahnya yang kerap mati. Pasalnya, air yang mati menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Tidak hanya mati, kucuran air yang keluar pun sangat kecil.
Menanggapi hal tersebut, Humas Perumdam TB Syarif Hidayatullah mengatakan, keterbatasan jumlah pegawai menjadi salah satu kendala yang membuat lambannya respon dari keluhan masyarakat.
“Nanti nunggu jadwal temen temen distribusi. Sangat berpengaruh, tim teknisi kita ini untuk kebocoran itu sedikit. Kalau yang sekarang jalan ini petugas kita tidak sampai 10 orang. Pokoknya sedikit tidak sampai segitu,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (04/10/2022).
Menurutnya, saat ini, jumlah pegawai yang ada di Perumda TB belum ideal. Dengan jumlah pelanggan 92 ribu yang tersebar di 5 kecamatan yakni Benda, Neglasari, Batuceper, Cipondoh, dan Kecamatan Tangerang, pihaknya mengaku masih membutuhkan tambahan pegawai. “Seharusnya ada penambahan pegawai. Karena kita anggarannya masih belum ada, anggaran untuk itu belum ada. Makanya sekarang masih didabel,” paparnya.
“Idealnya, per 1000 pelanggan itu 6 pegawai. Seharusnya sudah 500 an, sekarang kita masih setengahnya. Idealnya 1.000 banding 6. Lebih misalnya, itu dianggap tidak bagus juga, di bawah itu bagus, kalau kita sekarang kan 1000 banding 2 sampai 3,” sambungnya.
Selain itu kata dia, penyuplaian air juga kerap terhambat oleh pipa yang alami kebocoran akibat adanya perbaikan drainase di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
“Jaringan pipa banyak yang bocor selama ini karena proyek PUPR perbaikan drainase. Jadi petugas kita sibuk memperbaiki itu. Kalau dari PUPR enggak diperbaiki. Kalau kita nunggu perbaikan mereka bisa lama waktu itu pernah sebulan nggak diperbaiki,” jelasnya. Untuk penanganan di wilayah Tanah Tinggi, pihaknya masih mencari posisi valve atau katup yang menghambat air. “Karena kita masih mencari titik valve yang sudah tua dan menghambat aliran air. Sementara ini masih dicari penyebabnya, masih mencari titik-titik valvenya,” pungkasnya. (mg03)