SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pemerintah Kabupaten Tangerang menanggapi aksi unjuk rasa warga Desa Sindang Jaya Kecamatan Sindang Jaya yang memblokir jalan raya Sindang Jaya-Gandu pada Jumat (7/10). Pemkab mengklaim jalan tersebut akan diperbaiki pada akhir Oktober 2022 ini.
Camat Sindang Jaya, Abudin mengatakan pihaknya telah berkali-kali mengusulkan perbaikan Jalan Raya Sindang Jaya kepada Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang. Namun, memang pembangunan itu baru akan direalisasikan pada akhir tahun 2022 ini.
Menurut Abudin, hal itu telah disampaikan oleh Kepala DBMSDA yaitu Iwan Firmansyah. Dia juga meminta agar masyarakat bisa sedikit bersabar karena perbaikan jalan itu pasti akan dilakukan.
“Akhir Oktober 2022 ini pembangunannya akan dimulai, saya meminta warga Sindang Jaya untuk bersabar, karena semua butuh proses,” kata Abudin kepada Satelit News, Minggu (9/10).
Hal senada dikatakan Sekretaris Camat Sindang Jaya, Aan Ansori. Dia menambahkan, proses pembangunan harus melalui tahapan. Saat ini Pemkab Tangerang telah menganggarkan untuk kegiatan rehabilitasi Jalan Sindang Jaya – Gandu senilai 1,5 miliar. Tentunya anggaran tersebut akan diprioritaskan bagi titik jalan yang mengalami kerusakan yang parah. Dan pembangunan drainase untuk menyalurkan air agar tidak tersumbat sehingga jalan tidak terendam air.
“Jalan Sindang Jaya – Gandu merupakan jalan Kabupaten Tangerang, dan kewenangan ada pada Dinas Bina Marga dan SDA, tentunya Kecamatan sudah mengusulkan, dan alhamdulillah akan terealisasi,”tandasnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah menegaskan, bahwa saat ini, pembangunan Jalan Raya Sindang Jaya tengah dalam proses lelang pada layanan pengadaan sistem elektronik (LPSE) Kabupaten Tangerang.
“Sedang dalam proses lelang,”singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, pemblokiran itu dilakukan di jalan Sindang Jaya-Gandu, tepatnya di samping kantor Kecamatan Sindang Jaya. Salah satu tokoh masyarakat Sindang Jaya, Jamidin mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk unjuk rasa atas kekecewaan warga terhadap kondisi jalan yang rusak serta tak kunjung diperbaiki. Jalanan tersebut, kata Jamidin, sudah mengalami kerusakan sejak dua tahun terakhir. Selain rusak, jalan juga selalu direndam banjir apabila hujan turun.
“Mereka kesal, karena jalan tidak pernah diperbaiki, kami sudah dua tahun menunggu perbaikan,”kata Jamidin.
Jamidin mengatakan masyarakat sudah mengadu kepada DBMSDA Kabupaten Tangerang untuk meminta perbaikan jalan. Ditambah, pihaknya juga telah mengadukan perihal tersebut kepada DPRD Kabupaten Tangerang.Namun sampai saat ini pengaduan tersebut belum juga direalisasikan.
“Kita sudah mengadukan kepada DBMSDA, kita juga sudah hearing dengan DPRD. Bahkan, para wakil rakyat dan DBMSDA juga sudah pernah sidak langsung, ” katanya. (alfian)