SATELITNEWS.COM, LEBAK—Banjir bandang menyebabkan jembatan penghubung antara Desa Cimancak dan Desa Bayah Timur Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak putus. Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar yang meninjau jembatan tersebut menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Lebak untuk penanganannya.
Al Muktabar menyatakan dalam waktu dekat ini, ada dua opsi yang dimiliki Pemprov Banten untuk penanganan jembatan putus tersebut. Yang pertama, kata dia, meminjam jembatan bailey dari Kementerian PUPR. Yang kedua adalah membuat jembatan darurat sementara.
“Nanti saya koordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati dan semua pihak, mudah-mudahan segera kita ambil langkah. Langkah yang memungkinkan itu, kita sudah berkoordinasi untuk meminjam jembatan bailey dari Kementerian PUPR, lalu kita kalkulasikan untuk bisa kita lakukan jembatan darurat sementara,” ujar Al Muktabar, Kamis (13/10).
Untuk saat ini, kata Al, masyarakat masih dapat menyeberangi sungai dengan perahu karet. “Kita melihat bagaimana kondisi jembatan tersebut. Untuk sementara tadi ada perahu karet yang digunakan masyarakat untuk menyebrang,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar, mengaku pihak Pemprov Banten hadir secara menyeluruh di wilayah bencana yang sudah ditetapkan status darurat. Sebelumnya, ia telah menugaskan Kepala BPBD Provinsi Banten untuk melakukan monitoring dan penanganan di lokasi banjir Kabupaten Lebak setelah mendapatkan banyak laporan.
“Pertama saya banyak mendapatkan laporan, saya sudah menugaskan kepala BPBD ke sana (Lebak). Terus Dinas PUPR, Dinas Perkim untuk melakukan penanganan apa saja yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat olehnya, Bupati Lebak telah menetapkan status darurat, dan pihaknya akan melihat aspek regulasi status darurat itu seperti apa yang bisa Pemprov lakukan bersama. Yang jelas, kata Al, apabila kabupaten kota menyatakan status darurat, maka Pemprov hadir secara menyeluruh di lokasi bencana tersebut.
“Dengan satu kondisi darurat di Kabupaten Lebak, tentu provinsi akan tetap hadir. Kemarin (lusa) saya telponan dengan bupati (Lebak) apa saja langkah yang harus kita lakukan, misalnya soal perahu dan sling untuk memandu perahu dalam rangka penanganan darurat untuk bolak balik,” katanya.
Ia mengatakan, setelah ditetapkannya status darurat, sudah pasti ada tindak lanjut yang harus dilakukan dengan langkah-langkah untuk rekonstruksi dan rehabilitasi. Menurutnya, kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat banjir di Kabupaten Lebak sedang diinventarisir nilainya.
“Yang jelas ada satu jembatan strategis yang memerlukan penanganan cepat. Diambil alih atau tidak, itu regulasi nanti dan kita sedang diskusikan bagaimana regulasinya,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Al mengungkapkan bahwa Provinsi Banten adalah daerah yang pada dasarnya secara alam bisa saja terdampak kebencanaan dari faktor-faktor alam itu sendiri. Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh warga Banten untuk terus waspada.
“Sedapat mungkin kalau bisa kita menghindari itu. Agar jangan sampai nanti ada korban jiwa dan seterusnya,” katanya.
Pihaknya pun berupaya untuk melakukan pencegahan dan melakukan penanganan kuratif seperti yang sekarang sedang terjadi, bersama Pemkab Lebak pihaknya melakukan pengobatan apabila ada yang sakit, memberikan bantuan dan sebagainya. Kemudian Pemprov Banten juga melakukan upaya promotif dengan mengimbau, mengkampanyekan dan mengajak masyarakat sebelum dan ketika terjadi bencana.
“Pada dasarnya bencana ini bisa karena kita lalai, atau ada hal-hal perilaku kita yang berefek kepada masyarakat. Kita akan bersama-sama menangani itu,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat, tempat ibadah dan sarana pendidikan yang terdampak akibat luapan Sungai Cimadur.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak,” katanya.
Di tempat yang sama, Siti Rohmilah salah satu warga Kampung Taringgul Desa Cimancak berharap kepada Pemerintah untuk dapat segera memperbaiki jembatan yang terputus, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti semula. Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten, DPRD Provinsi Banten dan pihak lainnya yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Kami mewakili masyarakat Bayah Timur mengucapakan terima kasih kepada Pemprov Banten, DPRD Banten relawan dan pihak lainnya yang sudah memberikan perhatiannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap Pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan yang terputus akibat bencana banjir.
“Kami juga berharap jembatan penghubung antar dua Desa yang sekarang kondisinya ambruk bisa segera ditangani dan segera di bangun, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Banten menyalurkan sejumlah bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak banjir, bantuan untuk 2 Masjid, 1 Pondok Pesantren, 1 Madrasah Ibtidaiyah yang terdampak banjir.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 68 titik di dua ruas jalan Provinsi terdapat longsoran tanah yang diduga akibat tidak mampu menahan debit air hujan yang turun cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Dua ruas jalan itu yakni jalan Cipanas -Warung Banten sebanyak 23 titik dan Jalan Cikotok hingga perbatasan Jabar sebanyak 45 titik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Banten Arlan Marzan mengatakan, atas kejadian itu pihaknya telah menurunkan sejumlah alat berat untuk membersihkan sisa-sisa bahan material longsoran yang menutupi beberapa titik jalan yang menjadi wewenang Provinsi Banten.
“Sejak hari Senin kemarin akses jalan sudah terbuka, tinggal pembersihan sisa material longsoran,” ujarnya, Rabu (12/10). (gatot)