SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Rektor Universitas Raharja Tangerang, PO Abas Sunarya terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Banten periode 2022-2026. Abas terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IV yang berlangsung di Padang Golf Modernland, Kota Tangerang, Rabu (19/10/2022).
Turut hadir dalam muswil ini antara lain Ketua APTISI Pusat Budi Djatmiko, Rektor UNIS Tangerang Prof Mustafa Kamil, Rektor UMT Ahmad Amarullah serta sejumlah pimpinan perguruan tinggi lainnya. Proses aklamasi pun berjalan relatif singkat, yakni dalam sidang yang dipimpin oleh Dr Sudaryanto, seluruh peserta menyepakati penetapan ketua dilakukan secara aklamasi.
“Nah, setelah kita sepakati aklamasi lalu siapa calon yang kita pilih?”tanya ketua sidang kepada peserta. “Lanjutkan!” teriak hadirin. Kata “lanjutkan” tentu saja merujuk kepada PO Abas Sunarya yang baru saja mengakhiri masa jabatan 2018-2022. Setelah meminta kesediaan Abas atas pencalonan kembali, maka palu sidang diketuk sebagai tanda pengesahan.
“Maka dengan ini dinyatakan bahwa Ketua APTISI Periode 2022-2026 adalah Assosciate Professor Dr PO Abas Sunarya,” ujarnya mengetuk palu sembari disambut tepuk tangan peserta. Maka, hanya dalam waktu kurang lebih 5-6 menit saja, APTISI Banten sudah kembali mempunyai ketua.
Kepada media, Abas menyampaikan apa yang sudah dipercayakan kepada dirinya adalah tanggung jawab moral yang luar biasa. Untuk itu yang pertama kali akan dilakukan oleh dirinya adalah memperbaiki struktur atau batang tubuh organisasi. “Bisa kita kerja baik, asal secara tim. Inikan organisasi, beda antara ketua sama kepala. Kalau kepala (bersifat) perintah, kalau ketua kolektif kolegial. Oleh karena itu saya mengajak semua yang memberi amanah ini nanti bersama-sama memikirkan organisasi ini memberikan fungsi yang baik untuk kepentingan PTS kita,” ucapnya.
Dia mencontohkan dalam hal menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat agar didengar keluhan yang ada di daerah. “Demikian juga misalnya ada rancangan yang merugikan kita sebagai PTS ya kita harus mampu bersama-sama memberi pengertian, bahwa yang akan ditetapkan itu merugikan kita,” ujarnya. Karena itu, ujarnya program yang baik harus tetap dipertahankan. “Demikian juga untuk di Provinsi Banten yang sudah baik tetap kita pertahankan,” jelasnya.
Disinggung apakah banyak pengurus yang dirombak dari periode sebelumnya, sekali lagi dia menyampaikan yang sudah baik akan tetap dipertahankan. Namun bila ada yang lebih baik lagi maka akan direkrut. “Tetap senioritas kita hargai, tapi sekarang saya lihat wajah baru yang produktif yang harus kita akomodir masuk dalam kepengurusan di mana kita diberi waktu sebulan untuk disusun kepengurusannya,” ucapnya.
Ketua APTISI Pusat Budi Djatmiko mengakui bahwa Ketua APTISI Banten terpilih PO Abas Sunarya sedang berada di puncak. Terlebih baru-baru ini dia memimpin 5.000 pimpinan PTS untuk menuntut hak-haknya. “Pak Abas terlalu kuat untuk disaingi, jadi siapa pun yang ingin maju sepertinya susah melawannya,” kata Budi Djatmiko. Sementara ketika ditanya tantangan APTISI untuk ke depan adalah APTISI merupakan satu-satunya organisasi tanpa iuran, sementara organisasi perguruan tinggi lain sampai membayar iuran namun demikian taat. “Padahal itu numpang hidup saja, numpang beken saja. Tidak memperjuangkan, silakan cek,” pungkasnya. (made)