SATELITNEWS.COM, LEBAK—Museum Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak secara resmi akhirnya memberlakukan tarif masuk sejak 26 Oktober 2022. Ada pun besaran tarif yang dikenakan bervariasi. Untuk siswa dikenakan Rp1.000/orang, mahasiswa dan umum Rp 2.000/orang dan turis mancanegara Rp15 ribu/orang.
Kepala Museum Multatuli Rangkasbitung, Ubaidillah mengatakan, bagi masyarakat yang ingin masuk ke dalam Museum Multatuli per hari ini mulai diberlakukan berbayar. Kebijakan itu, seiring dengan pemberlakukan tarif retribusi.
“Betul sudah dua hari ini dilaksanakan (berbayar), karena kami baru menerima tiketnya dari dinas kemarin. Sudah ada tadi beberapa (pengunjung) yang masuk dari Cileles dan Tangerang Selatan, dan tadi Pak Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten jadi orang pertama masuk dengan tiket,” kata Ubaidillah, Kamis (27/10/2022).
Pemberlakukan tiket masuk, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Lebak Nomor 36 / 2022 tentang Peninjauan Tarif Retribusi Jasa Usaha. Kata Ubaidillah tiket masuk dibagi menjadi tiga kategori, yakni untuk siswa dikenakan tarif Rp1.000/orang, mahasiswa dan umum Rp 2.000/orang dan turis mancanegara Rp15 ribu/orang.
Ubai mengatakan, tidak ada perubahan dalam ketentuan masuk bagi pengunjung maupun jam operasional museum anti-kolonial pertama di Indonesia tersebut. Museum buka dari hari Selasa sampai Minggu yakni mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, kecuali hari Sabtu dan Minggu tutup lebih awal yakni pukul 15.00 WIB.
“Dalam konteks layanan kami tetap mengutamakan pengunjung, seperti yang sudah-sudah pemandu kami selalu stand by, lalu kami juga tidak membatasi kemudahan kunjungan jadi yang rombongan silakan bersurat dulu, tapi sekarang kami sampaikan bahwa sekarang ada retribusi sebagai tanggung jawab pengunjung,” terang Ubai.
Survei kecil-kecilan, kata Ubai, sudah dilakukan kepada pengunjung bagaimana respon dengan penerapan tiket masuk Museum Multatuli. “Misalnya pengunjung dari Tangerang Selatan kami tanya bagaimana dengan tarif ini, menurut mereka itu masih masuk akal masih worth it masuk museum Rp 2.000. Saya berharap pengunjung lain juga demikian, karena ini tidak semata-untuk membebani tapi bagaimana punya tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin membenarkan jika sudah dua hari ini masuk Museum Multatuli tak lagi gratis alias berbayar. Kendati demikian, kebijakan tersebut dirasa tidak akan membebani pengunjung karena nilainya masih relatif kecil. “Semoga dengan kebijakan yang tertuang di Perbub bisa memberikan pendapatan asli daerah, dalam meningkatkan pembangunan di Lebak,” pungkasnya.(mulyana)