SATELITNEWS.COM, SERANG—Kapal MV Abu Samah yang akan mengangkut 5.000 ton terbakar di pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Minggu (30/10) sekitar pukul 05.30 WIB. Api dan asap muncul pertama kali diduga dari ruang mesin kapal yang memuat pupuk jenis dea amonium phospat (DAP) milik PT Pusri itu.
Belum diketahui secara pasti kerugian akibat kebakaran tersebut, lantaran pihak importir pupuk tersebut belum melakukan penghitungan kerugian secara rinci.
Recuer Basarnas Merak Bambang Sumantri memastikan, Kapal MV Abu Samah mulai terbakar pada pukul 05.10 WIB. Asap muncul pertama kali di ruang mesin kapal. Informasi dari anak buah kapal (ABK), kata Bambang, setelah asap keluar dari dalam mesin seketika tambah membesar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu lantaran sejumlah kru ABK sejumlah enam orang berhasil dievakuasi.
“Salah satu ABK bagian mesin mengetahui asap keluar dari sekitar ruang mesin dan kepulan asap semakin membesar, dan memberitahukan semua ABK kapal agar dievakuasi keluar untuk keselamatan,” kata Bambang.
Bambang menceritakan, setelah para ABK melaporkan ke pihak keamanan, pihak keamanan pun memohon pertolongan ke unit pemadam kebakaran (Damkar). Kemudian, lanjut Dia, tiga unit mobil pemadam kebakaran dibantu dua unit tugboat PT KIP berusaha memadamkan api.
Namun, diikhawatirkan api membesar dan merambat ke kapal lainnya yang tengah bersandar, selanjutnya PT KIP menerjunkan empat tugboat untuk menarik kapal Abu Samah ke tengah laut. Tepatnya posisi kapal terbakar itu lego jangkar di sekitar Pulau Ular. Proses pemadaman pun sempat terkendala angin dan gelombang laut sehingga Damkar dan tugboat sempat kesulitan melakukan pemadaman api.
“Api yang membakar mesin diketahui semakin membesar setengah jam kemudian. ABK yang berada di kapal saat itu diminta evakuasi diri,” katanya.
Sedangkan para kru sebanyak 6 orang sudah dievakuasi ke daratan dalam kondisi selamat. Keenam kru itu yakni Capt. Abdul Wafi, Chief Officer Asnawi Yusuf, Bosun Arjito, Juru Mudi Agus dan Arif serta Juru Bongkar Wewen.
Kabag Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, pihak Polres Cilegon Polda Banten hingga kini belum menghitung kerugian dan mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Lantaran masih melakukan penyelidikan.
“Belum diketahui, karena belum ada laporan penghitungan kerugian. Termasuk penyebab pasti kebakaran tersebut,” katanya. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post