SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemprov Banten membangun jembatan sementara di Bayah Timur, Kabupaten Lebak, yang putus karena terjangan banjir beberapa waktu lalu.
Jembatan sementara yang dibangun jenis Bailey, yang diklaim kokoh terhadap terjangan banjir.
Jembatan yang dibangun itu merupakan bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Pemprov Banten.
Kementerian memberikan waktu pinjaman paling lama tiga tahun, sebelum waktu itu Pemda setempat harus sudah membangun jembatan yang baru.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, jembatan yang roboh itu milik Pemkab Lebak. Namun karena urgensi keberadaan jembatan itu sangat penting dalam mendukung aktivitas masyarakat setempat, Pemprov ikut membantu dalam pembangunan jembatan sementara itu.
“Saat ini masih berjalan pembangunannya. Kita juga dibantu oleh teman-teman dari TNI. Pemprov memfasilitasi apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat Lebak,” katanya, Kamis (17/11/2022).
Diakui Al, dirinya berencana untuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi, namun karena keterbatasan waktu yang ada, sehingga sampai saat ini belum bisa.
“Nanti sambil berjalan saja dulu,” imbuhnya.
Terkait dengan pengambilalihan kewenangan pembangunan jembatan yang lama, Al mengaku hal itu tidak menutup kemungkinan bisa saja dilakukan. Namun tentunya semua itu harus dilakukan kajian dan analisa yang dalam terlebih dahulu.
“Nanti kita lihat sesuai dengan perencanaannya seperti apa kedepan,” ucapnya.
Jembatan yang menghubungkan antara Desa Bayah Timur dengan Cimancak itu sangat vital, karena menjadi satu-satunya akses mobilisasi warga setempat.
Selama jembatan itu putus, warga dari kedua desa itu terpaksa harus mengambil jalan memutar melewati Desa Suakan yang berada di pegunungan.
Kondisi jalannya yang rusak, membuat perjalanan warga menjadi lebih lama sekitar satu jam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan menambahkan, saat ini proses pemasangan rangkaian jembatan sementara itu sudah mulai dilakukan, yakni pemasangan tiang pendukung yang dibantu bersama TNI.
“Kita juga ada tenaga ahli dari zeni yang sudah terbiasa melakukan pembangunan jembatan darurat, termasuk juga berkordinasi terkait dengan kementrian terkait dengan struktur jembatannya,” katanya.
Dikatakan Arlan, semua kerangka jembatan itu bantuan dari Kementrian. Tapi untuk pemasangannya dari mulai bangunan bawah, pondasi dan tiang-tiang itu bersumber dari APBD Provinsi Banten dengan estimasi anggaran sebesar Rp2 Miliar.
“InsyaAllah jembatan ini kuat dari terjangan banjir,” tambahnya.
Arlan melanjutkan, panjang jembatan sementara ini awalnya direncanakan 60 meter dengan lebar 3 meter.
Namun setelah dilakukan asesmen ke lapangan, menjadi 48 meter untuk panjangnya, sedangkan lebarnya sama.
Karena bentuknya bantuan, setelah pemasangan nanti akan ada asesmen lagi dari kementerian.
“Target kita akhir bulan Desember ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Nah, nanti untuk perawatan dan pemeliharaannya dilakukan oleh Pemkab Lebak. Kita sudah berkordinasi terkait hal itu,” katanya. (mg2)
Diskusi tentang ini post