SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sebanyak 270 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan sekitarnya, mengikuti acara cabut baiat massal di ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Senin (5/11). Mereka juga membacakan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Direktur Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Tubagus Ami Prindani mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangatlah luar biasa. Pengambilan ikrar kepada sebanyak 270 orang mantan anggota NII untuk kembali setia kepada NKRI ini, merupakan upaya guna memberantas penyebaran paham radikalisme di Indonesia.
“Selain kita melakukan penegakan hukum, kita juga melakukan sosialisasi, pembinaan, serta melakukan pendekatan kepada masyarakat yang sudah terpapar radikalisme,” ujar Brigjen Polisi Tubagus Ami Prindani dalam kegiatan tersebut.
Ia memaparkan, ada sejumlah tingkatan pemahaman yang tak boleh dibiarkan berkembang di Tanah Air.
“Ada tingkatan radikalisme, intoleran, dan teroris. Ini semuanya harus kita tangani tidak bisa kita biarkan. Radikalisme dan intoleran kalau lama-lama kita biarkan itu akan menjadi teroris,” tegasnya.
Menurut pengalamannya, banyak masyarakat yang sudah terpapar tidak mengetahui bahwa kelompok yang diikutinya selama ini adalah jaringan penyebar paham radikalisme.
“Rata-rata mereka tidak tahu bahwa kelompok itu radikal, kelompok yang dilarang oleh negara. Jadi saat kita ajak saat kita kasih tahu akhirnya mereka mudah untuk kembali. Tapi kalau yang sudah sampai dengan gerakan teroris itu yang sulit,” ungkapnya.
“Apa sih yang sudah dijanjikan? Mereka dijanjikan menjadi penjabat negara impian. Mereka hanya diminta kewajibannya, iuran, untuk membeli senjata, membangun negara baru, Negara Islam Indonesia. Ternyata mereka baru sadar kalau selama ini hanya dijanjikan saja, dan tak akan pernah tercapai. Padahal faktanya, mereka sudah hidup di Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila,” sambungnya.
Ia menegaskan, jaringan tersebutlah yang harus diberantas. Sebab, paham yang dianut dalam memicu perpecahan antar sesama.
“Untuk itu, Kami mohon keada Pemkot Tangsel supaya setelah ini semua Bapak Ibu diberikan, apakah bentuknya pelatihan, bantuan, ataupun hal-hal lainnya selayaknya warga Negara Indonesia. Kita kerjasama dengan Pemda dan unsur masyarakat lainnya. Semoga ini menjadi awal, dan lanjut masih banyak lainnya. Untuk mengajak saudara kita untuk kembali,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan pun sangat menyambut baik kegiatan tersebut, khususnya kepada Densus 88 Antiteror Polri yang sudah memiliki gagasan untuk melakukan pengambilan ikrar setia kepada NKRI kali ini.
“Ini adalah bukti kecintaan kita. Terlebih, adik-adik kita ini, ibu-ibu, bapak-bapak adalah warga Tangsel yang kami cintai, dan kami adalah keluarga NKRI,” ujar Pilar.
Kecintaan kepada NKRI, menurut Pilar, adalah sebuah hal yang harus dilakukan. Sebab, Indonesia merupakan negara yang sangat besar.
“Bahkan dalam G20 kemarin, negara kita diagung-agungkan oleh negara lain. G20 tu, artinya 20 negara yang tergabung dan menguasai 80 persen ekonomi global. Bayangkan, Indonesia adalah salah satunya. Dan salah satu negara yang menguasai populasi dunia. Artinya sebagai tuan rumah kita sudah membuktikan kalau kita adalah negara yang kuat,” terangnya. (rmn)
Diskusi tentang ini post