SATELITNEWS.COM, SERANG–Kecamatan Curug, Kota Serang, merupakan wilayah dimana Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) berada. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sampai tahun 2021 jumlah penduduk di Kecamatan Curug mencapai 58.431 jiwa.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihak Kecamatan, ada sekitar 500 KK (Kepala Keluarga) yang sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga, yang tersebar di 10 Kelurahan. Walhasil, mereka masih melakukan Buang Air Besar (BAB) alias Modol di Kebon (Dolbon).
Camat Curug Eni Sundaryani mengatakan, warganya belum pernah tersentuh bantuan, terutama untuk fasilitasi jamban. Meskipun secara jarak paling dekat dengan pusat pemerintahan.
Dari 10 kelurahan yang ada ujarnya, 3 diantaranya sudah bisa dientaskan dari kebiasaan Dolbon. Sedangkan, 7 kelurahan lagi masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama sampai saat ini.
“Dengan gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang dilakukan sejak beberapa bulan lalu, Alhamdulillah secara perlahan persoalan itu sudah bisa diatasi,” kata Eni, usai menghadiri acara hari bakti PU ke-77, di Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug, Kota Serang, akhir pekan lalu.
Di Kelurahan Cipete sendiri tambahnya, ada sekitar 88 KK yang belum mempunyai jamban keluarga. Dengan bantuan dari Pemprov Banten melalui bakti PU ke-77 ini, sebagian besar sudah terbantu.
“Kami berharap para penerima bantuan bisa memanfaatkannya sebaik mungkin,” harapnya.
Menurut Eni, beberapa waktu lalu, beberapa kelurahan di Curug mendapat bantuan Mandi Cuci Kakus (MCK) dari pemerintah. Hanya saja dalam perawatannya tidak terorganisir dengan baik, sehingga saling lempar tanggungjawab antar warga. Akhirnya, MCK itu tidak lama kemudian menjadi rusak, karena tidak terawat.
“Saya tidak ingin itu terjadi lagi. Apalagi, bantuan ini langsung diberikan kepada masing-masing KK,” pungkasnya.
Kepada Pemprov Banten Eni berharap, warganya bisa mendapat perhatian lebih terhadap berbagai program pembangunan yang dilakukan. Sebab sebagai teras pusat pemerintahan, tidak elok rasanya jika berbagai persoalan kesejahteraan masyarakat masih jauh panggang dari api.
“Jangan sampai, gajah dipelupuk mata tidak terlihat, sementara semut di sebrang lautan terlihat,” sindirnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten M. Tranggono mengatakan, Pemerintah mempunyai beberapa isu strategis yang harus diselesaikan, kaitannya dengan penurunan angka stunting. Berbagai kegiatan dalam upaya itu, terus dilakukan dengan kewenangan dan bidangnya masing-masing.
“Di momen Hari Bakti PU ini, kita melakukan kegiatan pembangunan jamban, agar sanitasi masyarakat bisa menjadi baik dan sehat,” ungkap Tranggono.
Hal itu mengingat, lanjut Tranggono, dengan kondisi sanitasi yang kurang baik, maka itu akan menjadi permasalahan kepada anak-anak. Padahal tahun 2045 nanti, lanjutnya, akan menyongsong Indonesia emas, Indonesia yang lebih baik dan maju.
“Untuk mewujudkan itu, tergantung dari anak-anak kita sekarang. Maka dari itu, Pemprov Banten memberikan perhatian besar sekali dalam upaya menyiapkan para generasi bangsa yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Ditambahkannya, bantuan pembangunan jamban sebanyak 77 itu memang belum menyelesaikan secara keseluruhan. Namun ke depan, Pemprov Banten akan menambah pembangunan jamban sehat itu melalui anggaran yang dialokasikan.
“Ini hanya bagian dari kegiatan Bakti PU. Nanti kita akan programkan untuk menyempurnakan penyelesaian itu,” tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan mengungkapkan, kegiatan pembangunan jamban ini bekerjasama dengan STBM. Dimana, PUPR menyumbangkan material untuk pembangunan jamban sedangkan untuk pelaksanaannya bekerjasama antara anggota STBM, Karang Taruna, serta masyarakat Curug.
Dikatakan Arlan, sesuai dengan arahan dari Bapak Pj Gubernur Banten Al Muktabar, momen Hari Bakti PU Ke-77 diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Banten, terutama dalam menunjang kesehatan lingkungan yang berimplikasi pada penurunan angka stunting dan gizi buruk.
“Maka dari itu, besar harapan kami para penerima bantuan bisa menggunakannya dengan baik, sehingga lingkungan kita bisa menjadi sehat,” ujarnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post